Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah sektor saham diprediksi membawa cuan untuk investor di Tahun Naga Kayu 2024 jelang Hari Raya Imlek yang jatuh pada hari Sabtu 10 Februari 2024.
Ahli Fengshui Master Ken Koh dalam riset yang dirilis oleh Maybank Investment Banking Group mengatakan, awal Tahun Naga Kayu 2024 masih diwarnai oleh gejolak konflik di Timur Tengah yang berdampak ke pasar. Namun, potensi konflik itu diprediksi akan mereda.
"Dari sudut pandang feng shui, konflik ini juga menunjukkan potensi gejolak di Timur Tengah. Namun, keadaan pada akhirnya akan mereda dan optimisme akan kembali muncul. Dunia dapat menantikan peningkatan [ekonomi] pada kuartal III/2024," ujar Ken Koh dalam riset dikutip Selasa, (6/2/2024).
Dia mengatakan, berdasarkan elemen logam, saham-saham di sektor emas, perbankan, pertambangan dan otomotif akan terdampak sentimen positif dan berpotensi cuan.
Pada paruh pertama tahun ini akan memberikan peluang yang baik bagi investor yang ingin mendapatkan manfaat dari pemulihan ekonomi ke depannya.
Terlebih, ekspektasi penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) juga menjadi sentimen positif untuk saham-saham perbankan dan otomotif.
Baca Juga
Saat ini The Fed masih menahan suku bunga di level 5,25%-5,5%, namun pelaku pasar memprediksi penurunan suku bunga acuan akan terjadi pada Mei 2024.
"Potensi keuntungan akan terungkap pada bulan Juli dan akan mencapai puncaknya pada bulan November 2024. Tahun ini memberikan peluang investasi yang besar bagi mereka yang siap mengambil nilai wajar," katanya.
Selanjutnya, untuk elemen api, menurut Ken saham-saham di sektor teknologi, farmasi, hingga media juga akan berpotensi mendulang cuan. Meski perekonomian diprediksi moderat pada paruh pertama tahun ini, tetapi mulai semester II/2024 turunnya suku bunga akan menjadi sentimen positif untuk bisnis di sektor teknologi.
"Mulai Juni 2024, suku bunga akan membalikkan sentimen positif bisnis. Akibatnya, pasar saham akan melihat harapan dan kepercayaan diri, yang mengarah pada merger, akuisisi, dan penawaran umum perdana [IPO]," jelasnya.
Di lain sisi, menurutnya saham-saham yang berkaitan dengan elemen air seperti perkapalan dan penerbangan akan menghadapi tantangan yang berkaitan dengan perubahan permintaan (demand) konsumen dan bisnis yang terkait dengan perjalanan. Namun, saham-saham di elemen bumi seperti properti diproyeksikan akan diuntungkan tahun ini.
"Pada tahun 2024, dengan janji pelonggaran suku bunga, inflasi, dan pengelolaan fiskal yang baik, dukungan terhadap elemen bumi, khususnya properti akan terus meningkat," pungkas Ken.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.