Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan terdapat 26 perusahaan yang tengah mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) per 2 Februari 2024. Sebanyak 5 di antaranya memiliki aset jumbo di atas Rp250 miliar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai 2 Februari 2024, terdapat 9 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp1,54 triliun. Sementara itu, 26 perusahaan berada dalam pipeline perusahaan tercatat BEI.
"Hingga saat ini terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman, Sabtu (3/2/2024).
Nyoman menuturkan dari 26 perusahaan tersebut, sebanyak 5 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala besar dengan nilai aset lebih dari Rp250 miliar.
Kemudian sebanyak 19 perusahaan dengan aset skala menengah, dengan jumlah aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Sisanya, 2 perusahaan kecil dengan aset kurang dari Rp50 miliar.
Berdasarkan sektornya, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari berbagai macam sektor, dengan paling banyak datang dari perusahaan industrial sebanyak tujuh perusahaan.
Baca Juga
Lalu, enam perusahaan consumer cyclicals, 5 perusahaan sektor technology, tiga perusahaan consumer non-cyclicals, dan dua perusahaan basic materials. Lalu sisanya di sektor infrastruktur, properti, transaportasi dan logistik berjumlah masing-masing satu perusahaan.
Nyoman juga menuturkan sebanyak 8 emisi obligasi telah diterbitkan dari 7 penerbit EBUS, dengan dana yang dihimpun Rp6,4 triliun. Sampai 2 Februari 2024, terdapat 15 emisi dari 10 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline.
Sementara itu, untuk rights issue, terdapat 4 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp3,08 triliun. Hingga saat ini, masih terdapat 24 perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline rights issue BEI.