Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,52% dan naik ke level 7.238,78 pada perdagangan hari ini, Jumat (2/2/2024). Saham ASII, UNVR, hingga BREN bercokol di zona hijau.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG meningkat 0,38% atau 37,08 poin ke 7.238,78. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.201,69 dan mencapai level tertingginya pada penutupan.
Tercatat, sebanyak 193 saham menguat, 295 saham melemah, dan 276 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.495,84 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, terpantau saham PT Astra International Tbk. (ASII) menguat 3,90% ke Rp5.325 dan saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) meningkat 2,06% menuju Rp3.170 per lembar.
Selanjutnya, saham PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) menguat 2,06% ke level Rp4.950, dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,91% menuju Rp6.675. Adapun saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 1,24 % ke Rp4.000.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk. (AKSI) yang melesat 34,35% ke level Rp176. Posisi ini disusul saham PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) dengan kenaikan sebesar 31,18% menuju Rp244.
Baca Juga
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Charlie Hospital Semarang Tbk. (RSCH) yang merosot 13,13% ke level Rp172. Sementara itu, saham PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) menurun 11,76% menuju posisi Rp135.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG kembali bergerak fluktuatif di kisaran level psikologis 7.200 pada Jumat (2/2). IHSG terkoreksi, tapi masih bertahan di atas 7.200 di Kamis (1/2).
Dari eksternal, investor mengantisipasi data inflasi dan ketenagakerjaan AS untuk menakar peluang the Fed untuk memangkas suku bunga acuan di FOMC Maret 2024. CME FedWatch Tools mencatat probabilitas pemangkasan suku bunga di FOMC Maret sebesar 35,5%.
Sementara itu, dari dalam negeri, inflasi Indonesia berada di 2,57% YoY di Januari 2024. Meskipun inflasi Indonesia berada di atas proyeksi pasar yakni sebesar 2,55% YoY, inflasi masih sesuai dengan asumsi makro APBN 2024.
Dengan kondisi ini, daya beli masyarakat Indonesia diyakini solid karena diperkuat kondisi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) konsisten di atas 120 dalam beberapa bulan terakhir.