Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap perdagangan saham emiten hotel PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) pada Selasa (23/1/2024).
BEI menyampaikan sehubungan dengan terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID). Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham SHID di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
"Penghentian sementara berlaku mulai sesi I perdagangan tanggal 23 Januari 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," papar pengumuman tertulis BEI.
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Saham SHID kemarin berada di level Rp2.700 dengan kapitalisasi pasar Rp3,02 triliun. Sepekan terakhir saham SHID melonjak 101,49%. Bahkan, sepanjang perdagangan 2024 saham SHID melompat 315,38%.
Sebelumnya, BEI juga melakukan suspensi atas perdagangan saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada Jumat (12/1/2024). Suspensi saham SHID kemudian dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 15 Januari 2024.
Baca Juga
BEI melalui pengumuman tertulis menyampaikan sehubungan dengan terjadinya kenaikan harga kumulatif yang signifikan pada saham SHID, dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham SHID.
Tujuan suspensi saham SHID untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SHID.
Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Berdasarkan laman resmi Sahid Hotels and Resorts, Grup Sahid mengelola 27 properti di 21 kota di Indonesia dengan 3.843 kamar. Grup Sahid juga telah berekspansi ke pasar global dengan mendirikan hotel di Bukhara, Uzbekistan. Seiring pemulihan pascapandemi Covid-19, rasio okupansi hotel dan resort perseroan pun berangsur meningkat.
Tak hanya hotel, Grup Sahid juga memperluas portofolio dengan merambah bisnis food and beverage (F&B) seperti Le Manah Cafe Bogor, Bengawan Solo Restaurant Jakarta, dan masih banyak lagi.