Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru Menjabat, Bos Bank Ganesha (BGTG) Kok Undur Diri?

Wakil Presiden Direktur PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) Mahesh Ajit Ranade mengundurkan diri dari jabatannya pada awal tahun ini.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Direktur PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) Mahesh Ajit Ranade mengundurkan diri dari jabatannya pada awal tahun ini. Adapun, Mahesh baru menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank Ganesha sejak September 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Mahesh sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya itu kepada Bank Ganesha. "Pada tanggal 15 Januari 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Mahesh Ajit Ranade selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan," tulis Presiden Direktur Bank Ganesha Lenny Sugihat pada Rabu (17/1/2024).

Manajemen Bank Ganesha tidak menjelaskan alasan pengunduran diri Mahesh. Namun, tidak ada dampak pengunduran diri Mahesh terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Bank Ganesha.

Untuk diketahui sebelumnya, Mahesh Ajit Ranade ditunjuk menjadi Wakil Direktur Bank Ganesha dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 14 Maret 2023 lalu. 

Sementara, Mahesh baru resmi menjabat pada September 2023. Alhasil, hingga saat ini Mahesh baru menjabat empat tahun di Bank Ganesha.

Sebelumnya, Mahesh diketahui sempat menjabat sebagai Chief Information Officer di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada 2020 hingga Februari 2023 lalu.

Adapun, Bank Ganesha telah mencatatkan kinerja moncer pada tahun lalu. Setidaknya hingga September 2023, Bank Ganesha membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp65,03 miliar, melonjak 99,50% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu hanya Rp32,59 miliar.

Dari sisi intermediasi, Bank Ganesha juga telah mencatatkan pertumbuhan kredit 40% yoy menjadi Rp3,85 triliun pada kuartal III/2023. 

---------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper