Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah ke 7.219, Saham Prajogo Pangestu BREN & TPIA Turun Dalam

IHSG ditutup melemah ke 7.219 pada perdagangan hari ini, Kamis (11/1/2024). Saham BREN & TPIA milik Prajogo Pangestu terpantau ambles sore ini.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (11/1/2024), setelah sebelumnya menguat sepanjang jam perdagangan. Saham STRK, HUMI, BREN, hingga MANG menjadi top losers pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data RTI pukul 16.01 WIB, IHSG ditutup melemah 0,10% atau turun 7,33 poin ke level 7.219,96. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 7.219,9 hingga 7.277,5.

Terdapat 249 saham menguat, 267 saham melemah, dan 252 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.388 triliun.

Emiten produsen minuman beralkohol PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) menjadi emiten dengan penurunan terdalam yakni sebesar 16,67% ke level Rp50. Pelemahan ini disusul oleh emiten afiliasi Tommy Soeharto HUMI dan Prajogo Pangestu BREN yang turun masing-masing 11,63% dan 11,01%.

Selain itu, saham MANG, PTPS, dan TPIA juga ditutup melemah masing-masing turun 10%, 9,71%, dan 7,25%.

Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI naik 0,88% ke level Rp5.750, BBCA naik 0,26% ke Rp9.575, dan AMMN juga naik 5,8% ke Rp7.300 hari ini. Begitu pula saham GOTO yang meningkat 4,6% ke level Rp91, dan saham BMRI yang naik 0,39% ke level Rp6.450.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan dari dalam negeri, sentimen datang dari ekspektasi Indeks Penjualan Rill (IPR) Desember 2023 pada Rabu (10/1/2023) yang berada pada 217,9 atau tumbuh 0,1% yoy.

Realisasi tersebut meninggalkan posisi November 2023 di 207,9 yang didorong dari meningkatnya pertumbuhan penjualan bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman, dan tembakau.

Berbeda dengan domestik, pelaku pasar global mengantisipasi data inflasi US yang akan rilis pada Kamis (11/1/2024) yang berpengaruh besar terhadap kebijakan suku bunga The Fed mendatang.

Pada Rabu malam (10/1/2024) Gubernur Bank Sentral Inggris, Andrew Bailey memberikan pidato yang kemungkinan besar akan memberikan beberapa indikasi mengenai jadwal pemangkasan suku bunga di Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper