Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat Tipis Usai Rilis Data Tenaga Kerja AS, Paladium Makin Terpuruk

Harga emas menguat tipis pada penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024), usai rilis data tenaga kerja AS. Sementara paladium catatkan pelemahan 9 sesi beruntun.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia ditutup menguat tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (5/1/2024) usai rilis data tenaga kerja AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia ditutup menguat tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (5/1/2024) usai rilis data tenaga kerja AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas bertahan stabil pada penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024) waktu setempat, setelah naik dan turun satu poin persentase karena data ekonomi AS yang beragam. Meski begitu, emas batangan diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan pertamanya dalam empat minggu karena penguatan dolar secara keseluruhan dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.

Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$2,044.21 per ounce pada Jumat (5/1/2023) setelah turun dan kemudian naik sekitar 1% di awal sesi. Harga ditetapkan turun hampir 1% untuk minggu ini. Emas berjangka AS sebagian besar ditutup tidak berubah pada level US$2,049.80.

Data resmi menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, namun data terpisah dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat secara signifikan pada bulan lalu.

"Pertama, data upah nonpertanian (nonfarm payrolls) lebih kuat dari perkiraan, sehingga kami melihat adanya tekanan terhadap emas. Namun, setelah itu kami menerima beberapa data ISM yang lebih lemah dari perkiraan dan sebagai hasilnya kami telah melihat perubahan tren," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures dikutip Reuters.

Baik imbal hasil dolar AS dan obligasi Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi dalam tiga minggu, menuju minggu-minggu terbaik sejak bulan Juli dan Oktober.

“Dengan Federal Reserve AS yang beralih ke arah penurunan suku bunga, kami melihat permainan tebak-tebakan sehubungan dengan jumlah penurunan suku bunga yang akan menjadi pendorong utama volatilitas dalam beberapa bulan ke depan,” kata kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, dalam sebuah catatan.

Pasar mengharapkan peluang sekitar 67% untuk penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Dari sisi fisik, pembelian emas di konsumen utama India meningkat minggu ini, karena harga domestik turun kembali dari rekor tertingginya.

Sementara harga perak naik 0,8% menjadi US$23,17 per ounce, namun bersiap untuk penurunan mingguan kedua, dan platinum naik 0,5% menjadi US$961,53, namun menuju minggu terburuk dalam delapan minggu.

Adapun, harga paladium turun 0,9% ke level terendah tiga minggu di $1,027.11 dalam penurunan sesi kesembilan berturut-turut dan turun 6,4% pada minggu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper