Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak akan membuka suspensi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) sebelum pelaksanaan tender offer kepada pembeli siaga, PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan META meminta dua transaksi crossing yaitu crossing terkait restrukturisasi dan crossing publik ke publik.
“Crossing karena restrukturisasi sudah dilakukan, yang kedua crossing dari publik ke publik, kan berarti dibuka di semua sesi perdagangan itu tidak diizinkan,” jelas Nyoman di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1/2024).
Nyoman menjelaskan pembukaan suspensi tidak dilakukan karena tujuan utamanya adalah pelaksanaan voluntary delisting yang sukses dengan cara menghentikan pergerakan transaksi.
“Ya hentikan dulu movement-nya transaksi itu sehingga pada saat dilakukannya buyback sukses, karena movement-nya kan udah diisolasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication Nusantara Infrastructure Indah D.P. Pertiwi mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk meminta pembukaan suspensi perdagangan saham ke Bursa setelah persetujuan RUPSLB diperoleh agar pemegang saham dapat memilih untuk menjual sahamnya atau menunggu voluntary tender offer (VTO).
Baca Juga
“Namun kami sebagai emiten harus tunduk pada seluruh aturan dan kebijakan yang berlaku, termasuk proses suspensi perdagangan saham yang saat ini masih berjalan,” kata Indah dalam keterangannya, dikutip Minggu (31/12/2023).
Indah menambahkan perseroan memahami bahwa proses menuju go private ini tidak instan dan perlu waktu, untuk itu manajemen mohon para pemegang saham dapat mengikuti seluruh prosesnya sesuai ketentuan.
Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) META pada 19 Desember 2023 menyepakati harga penawaran tender senilai Rp250 per saham. Nilai tersebut 34% lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi perdagangan harian di bursa selama 90 hari terakhir.
Dalam proses go private, pemegang saham pengendali META yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MPTIS) akan membeli 4,49 miliar saham atau 25,35% saham yang dimiliki secara kumulatif oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan masyarakat.