Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Grup Astra hingga Lelang Hotel Ibis Bogor

Transisi ke kendaraan listrik, diperkirakan JP Morgan akan berlangsung lebih cepat berdampak ke ASII. Sementara, Ibis Style Bogor Raya diketahui akan dilelang.
Motor listrik Honda EM1 e dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 16-26 Februari 2023 - BISNIS - Anshary Madya Sukma.
Motor listrik Honda EM1 e dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 16-26 Februari 2023 - BISNIS - Anshary Madya Sukma.

Bisnis, JAKARTA - Optimisme untuk kecepatan transisi ke kendaraan listrik, diperkirakan oleh JP Morgan akan berlangsung lebih cepat pada 2024 di Asia. Tak terkecuali di Indonesia. PT Astra International Tbk. (ASII) diperkirakan bakal terdampak.
Dalam riset terbarunya, analis JPMorgan Benny Kurniawan menyebutkan, pada 2024 akan menjadi titik balik proses elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Pertumbuhan permintaan kendaraan listrik akan didorong oleh minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional.
Pertumbuhan volume permintaan kendaraan listrik untuk mobil atau otomotif, pada 2024 akan mencapai 3% secara year on year (YoY). Sementara itu, untuk sepeda motor listrik diprediksi tumbuh 7% secara YoY.
“Kami percaya bahwa 2024 dapat menjadi periode titik balik untuk kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Lebih dari 10 model baru EV hadir pada 2023 di Indonesia. Dan kami memproyeksikan akan hadir lebih banyak model baru pada 2024 untuk kendaraan empat roda maupun kendaraan dua roda,” tulis JP Morgan dalam riset terbarunya yang dikutip pada Senin (18/12/2023).
Di sisi lain, JPMorgan memproyeksikan, dengan masuknya BYD ke Indonesia akan memacu pabrikan otomotif seperti Honda Motor, Mitsubishi Motors, dan produsen otomotif Jepang lainnya untuk menggenjot bisnis kendaraan listriknya. Apalagi beberapa produsen Jepang telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan model baru kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau.
Isu terpisah, Perum Golf Estat Bogor Raya atau dikenal dengan nama Ibis Style Bogor Raya diketahui akan dilelang. PT Bank Ina Perdana, Tbk. melalui kuasa hukumnya memastikan masih sebagai pemegang hak tanggungan atas aset jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan itu.
Rencana lelang tersebut diketahui berdasarkan Pengumuman No. PENG-13/KNL.0803/2023 tertanggal 28 November 2023 tentang Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara dan Pengumuman No. PENG-20/KNL.0803/2023 tertanggal 13 Desember 2023 tentang Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara.
Merujuk hal tersebut, Nur Asiah, S.H., Mochamad Ridha Avisena, S.H., Adil Supatra Akbar, S.H., M.Kn. Dan Rando Perdana Uoli, S.H., Para Advokat pada Law Firm Lucas, S.H. & Partners, selaku kuasa hukum PT Bank Ina Perdana, Tbk. menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, PT Bank Ina Perdana, Tbk. adalah pemegang aset jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya, seluas 11.115 m2, yang terletak di Kel. Sukaraja, Kec. Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang dikenal dengan Perum Golf Estat Bogor Raya atau Ibis Style Bogor Raya.
Kedua berita tersebut merupakan petikan tulisan dari Bisnisindonesia.id yang disajikan secara mendalam dan analitik. Berikut sejumlah berita pilihan lainnya.
1. Astra (ASII) dan Menjamurnya Kendaraan Listrik China
JPMorgan melihat, kecepatan Indonesia untuk bertransisi ke kendaraan listrik akan memberikan risiko kepada Astra International alias ASII. Sebab, pabrikan otomotif di bawah naungan ASII di Indonesia, belum menunjukkan geliat untuk memacu bisnis kendaraan listriknya.
“Kami mencatat adanya risiko Astra kehilangan pangsa pasar domestik. Tapi kami tidak melihat tingkat utilisasi Astra akan menurun, karena adanya tren pergeseran pasar otomotif ke kendaraan listrik, karena volume ekspor sedang meningkat dalam jangka pendek,” lanjut JPMorgan.
Sementara itu, lambatnya transisi ke sektor sepeda motor listrik dari para produsen Jepang, juga dinilai akan menjadi risiko ASII. Sebagai informasi, pasar sepeda motor di Indonesia dikuasai oleh Honda, dengan pangsa pasar sebesar 75%. Adapun, distributor sepeda motor Honda di Indonesia, yakni PT Astra Honda Motor, berada di bawah naungan ASII.
Padahal, sejumlah pabrikan baru sepeda motor listrik terus menggencarkan pemasaran produknya di Indonesia.
2. Siasat Pengelola Tol Atasi Kepadatan Kendaraan Saat Libur Nataru
Berbagai persiapan dilakukan dalam menghadapi arus lalu lintas kendaraan liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Kementerian Perhubungan memprediksi potensi pergerakan masyarakat mencapai 39,8 persen atau 107,63 juta orang pada libur Nataru. Pergerakan masyarakat itu mengalami lonjakan mencapai 143,7% dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 44,17 juta orang.
Alasan masyarakat bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata sebanyak 45,29%, liburan pulang kampung 30,15%, dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman 18,98%.
Adapun kendaraan pribadi masih menjadi moda transportasi favorit. Jumlahnya mencapai 35,6%, diikuti sepeda motor 17,9%. Kemudian, transportasi umum menyusul dengan kereta api 13,2%, pesawat 11,9%, bus 10,9%, kapal penyeberangan 6%, dan kapal laut 3,4%.
Pilihan rute pengguna kendaraan roda empat pelaku perjalanan libur Natal dan Tahun Baru adalah Tol Trans-Jawa sebanyak 31,66%. Disusul Tol Cipularang 19,12%, Tol Jagorawi 15%, dan Tol Jakarta – Merak sebanyak 7,35%.
Group CEO Astra Infra Firman Yosafat Siregar mengatakan perusahaan telah melakukan persiapan infastruktur dan layanan serta terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Korlantas Polri, untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol.
3. Blackrock Utak-Atik Saham Prajogo Pangestu Cuan, TPIA Cs
Perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock Inc., terpantau mengutak-atik kepemilikan saham di sejumlah emiten milik Prajogo Pangestu CUAN hingga TPIA.
BlackRock diam-diam mengoleksi deretan saham yang terafiliasi dengan salah satu orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu.
Berdasarkan hasil penelusuran Bisnis pada Selasa (19/12/2023), BlackRock baru saja menambah kepemilikan di emiten batu bara Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
Bloomberg melaporkan BlackRock memborong 67.308 saham CUAN pada Jumat (15/12/2023). Setelah transaksi, kepemilikan naik menjadi 15,00 juta lembar.
BlackRock tercatat pertama kali masuk ke daftar pemegang saham CUAN pada 29 September 2023. Rata-rata cost basis per share berada di Rp6.190,46.
Selain saham CUAN, BlackRock juga menambah kepemilikan 565.732 lembar di PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Dengan demikian, jumlah lembar saham BRPT yang dikempit naik menjadi 969,70 juta lembar.
4. Tren Positif Produksi Minyak Blok Rokan di Tangan Pertamina
Produksi minyak Blok Rokan, Riau terus menunjukkan tren positif sejalan dengan upaya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang secara intensif terus melakukan kegiatan eksplorasi, baik secara konvensional maupun nonkonvensional di salah satu wilayah kerja minyak dan gas bumi legendaris tersebut.
Sejak alih kelola pada Agustus 2021, perusahaan yang merupakan bagian dari PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) akhirnya berhasil mencatatkan produksi minyak rata-rata saat ini di kisaran 160.000—162.000 barel per hari (bph).
Capaian produksi minyak tersebut sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan saat pertama diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia, yang ketika itu berada di kisaran 158.700 bph. Selain itu, volume cadangan di blok tua tersebut meningkat dari 320,1 juta barel setara minyak (Mmboe) pada awal transisi menjadi 370, 2 Mmboe.
Tak ingin berpuas diri, untuk tahun depan PHR bahkan menargetkan produksi minyak dari Wilayah Kerja Rokan lebih tinggi lagi, yakni sebesar 167.000 bph. Untuk mendukung target produksi minyak tersebut, perusahaan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga US$1 miliar dan belanja operasi (opex) sebesar US$2 miliar.
5. Ibis Style Bogor Dilelang, Bank INA Masih Pegang Hak Tanggungan
Perum Golf Estat Bogor Raya atau dikenal dengan nama Ibis Style Bogor Raya diketahui akan dilelang. PT Bank Ina Perdana, Tbk. melalui kuasa hukumnya memastikan masih sebagai pemegang hak tanggungan atas aset jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan itu.
Rencana lelang tersebut diketahui berdasarkan Pengumuman No. PENG-13/KNL.0803/2023 tertanggal 28 November 2023 tentang Pengumuman Pertama Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara dan Pengumuman No. PENG-20/KNL.0803/2023 tertanggal 13 Desember 2023 tentang Pengumuman Kedua Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang Negara.
Merujuk hal tersebut, Nur Asiah, S.H., Mochamad Ridha Avisena, S.H., Adil Supatra Akbar, S.H., M.Kn. Dan Rando Perdana Uoli, S.H., Para Advokat pada Law Firm Lucas, S.H. & Partners, selaku kuasa hukum PT Bank Ina Perdana, Tbk. menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, PT Bank Ina Perdana, Tbk. adalah pemegang aset jaminan berupa sebidang tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya, seluas 11.115 m2, yang terletak di Kel. Sukaraja, Kec. Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang dikenal dengan Perum Golf Estat Bogor Raya atau Ibis Style Bogor Raya.
Ini sebagaimana Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1246/Kelurahan Sukaraja tanggal 30 Mei 2011 (SHGB No. 1246) yang diberikan oleh PT Bogor Raya Estatindo kepada PT Bank Ina Perdana, Tbk. berdasarkan Sertipikat Hak Tanggungan No. 17548/2019 Peringkat I dengan nilai hak tanggungan Rp132 miliar (SHT No. 17548/2019), yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor pada 29 Oktober 2019 jo. Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No. 151/2019 tanggal 17 Oktober 2019 yang dibuat oleh Lasmiati Sadikin, S.H., PPAT di Kabupaten Bogor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper