Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-Pilih Saham Ritel saat BI Ramal Penjualan Eceran Meningkat

Hasil survei Bank Indonesia (BI) menyebutkan kinerja penjualan eceran pada kuartal IV/2023 meningkat. Saham ritel mana yang bakal menarik ditengok?
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memantau pergerakan saham di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Rabu (4/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel diproyeksikan menuai berkah di penghujung tahun 2023. Optimisme ini seiring dengan hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan kinerja penjualan eceran pada kuartal IV/2023 bakal meningkat.  

Hasil Survei Penjualan Eceran BI yang dirilis Senin (11/12/2023) melaporkan Indeks Penjualan Eceran kuartal IV/2023 tumbuh 2,6% secara tahunan. Persentase ini meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 1,4% year-on-year (YoY). 

Mayoritas kelompok mencatatkan peningkatan, dengan capaian tertinggi dipegang oleh kelompok peralatan rumah tangga lainnya sebesar 4,4% YoY. Kenaikan diraih setelah kuartal sebelumnya terkontraksi 5,1% YoY. 

Kelompok selanjutnya adalah suku cadang dan aksesori, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang masing-masing meningkat sebesar 10,7% dan 8,9% YoY. Pada kuartal sebelumnya, dua kelompok ini membukukan kenaikan 2,6% dan 1,4% YoY. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan kinerja penjualan eceran pada November 2023 juga diperkirakan meningkat karena Indeks Penjualan Riil (IPR) mencapai 209,4 atau tumbuh 2,9% YoY. 

“Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, subkelompok sandang, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” ujarnya dalam keterangan resmi BI. 

Dia melanjutkan bahwa secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh 0,9% month-to-month (MtM) didorong oleh kenaikan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok suku cadang dan aksesori.

Sementara itu, beberapa kelompok tetap tumbuh positif meski melambat, antara lain kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau seiring dengan cuaca yang kurang mendukung.

Dihubungi sebelumnya, Head Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat adanya potensi kenaikan penjualan secara kuartalan pada akhir 2023 lantaran dipicu parade diskon dan promo dari emiten ritel.

Kendati demikian, Oktavianus melihat berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral mulai memberikan tekanan kepada daya beli masyarakat. Kondisi ini juga tecermin dari sejumlah emiten peritel yang menorehkan penurunan laba bersih pada kuartal III/2023.

Dia menuturkan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), misalnya, membukukan penurunan laba bersih sebesar 27% YoY. Selain itu, laba Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) turun 15% YoY, dan PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) melemah 40% YoY.

“Kami mengkhawatirkan terjadi anomali di akhir tahun ini meski ada momentum pemilu. Selain itu, kami melihat ada dua emiten yang memiliki potensi rapor kinerja yang masih positif yakni MAPI dengan target price di level 2.000 dan ACES di level 890,” tutur Oktavianus.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rut Yesika Simak, memperkirakan kinerja pertumbuhan same store sales growth (SSSG) PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) akan ditopang oleh sentimen libur Nataru dan insentif PPN untuk pembelian rumah.

Menurutnya, pelonggaran PPN 11% untuk pembelian rumah baru menjadi angin segar bagi ACES yang meraup pendapatan jumbo dari penjualan segmen perbaikan rumah.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ACES membukukan penjualan sebesar Rp5,49 triliun atau naik dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp4,89 triliun.

Dari jumlah tersebut, penjualan perseroan ditopang oleh segmen produk perbaikan rumah yang membukukan Rp2,91 triliun atau tumbuh 11,43% YoY. Adapun produk gaya hidup menyumbang Rp2,24 triliun, meningkat 13,52% secara tahunan. 

“[Insentif PPN pembelian rumah] akan menguntungkan sektor properti dan ritel, di mana segmen perbaikan rumah ACES memberikan kontribusi sebesar 54% terhadap pendapatan tertingginya pada sembilan bulan pertama 2023,” pungkasnya.

Mirae Asset menyematkan target harga saham ACES sebesar Rp950, dengan valuasi yang tetap menarik di tengah pemulihan menuju profitabilitas ke level sebelum pandemi.

-----------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper