Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjelaskan komitmen untuk mencapai net zero emission dengan beberapa strategi.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan salah satu strategi mencapai net zero emission adalah melakukan elektrifikasi armada pada unit-unit usaha BUMI. Selain itu, BUMI juga mendorong penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
"Yang ketiga adalah pada area bekas tambang dan di daerah terpencil, kami menggunakan energi angin, surya, dan juga biomassa," tutur Srivastava dalam konferensi pers Bumi Resources di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Dia melanjutkan, BUMI juga tengah melakukan evaluasi teknologi di bidang penangkapan dan penyimpanan karbon di tiga mitra penangkapan karbon mereka. Selain itu, kata dia, BUMI juga melakukan penanaman kembali, melakukan kontrol debu, kontrol polusi, dan memperhatikan keselamatan pegawainya.
Srivastava juga menuturkan BUMI telah menyelesaikan rencana dan tengah berupaya untuk menerapkan strategi dekarbonisasi pada tahun 2030. Menurutnya, BUMI akan menuju net zero pada 2050-2060, yang juga merupakan tujuan nasional.
"Untuk semua proyek baru kami, dekarbonisasi akan menjadi bagian dari blueprint strategi kami. Bahkan ketika kami membicarakan feasibility, kami juga membicarakan dekarbonisasi pada saat yang sama," ucapnya.
Baca Juga
Sementara itu, di sektor energi terbarukan, Srivastava menuturkan BUMI telah menggunakan energi terbarukan seperti energi angin, hingga energi surya di area reklamasi milik perusahaan.
Lebih lanjut, Srivastava juga menuturkan BUMI percaya pihaknya menghasilkan kredit karbon melalui reklamasi dan upaya lain yang telah dilakukan BUMI. Apabila pertukaran perdagangan karbon dilakukan suatu saat, kata dia, BUMI dapat menjadi net contributor untuk perdagangan karbon tersebut.
Grup BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 80 juta ton per tahun. Batu bara BUMI berasal dari dua anak usahanya, yakni PT Arutmin Indonesia (AI) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).