Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terpantau menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (13/11/2023). Kenaikan ini terjadi di tengah rebalancing indeks MSCI yang akan diumumkan besok, 14 November 2023.
Berdasarkan data RTI Business, saham AMMN meningkat 4,03% menuju level Rp7.100 per saham. Jika dibandingkan sejak melantai awal Juli lalu, harga saham AMMN saat ini telah melesat 318,88% dari harga IPO yang dipatok Rp1.695.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa secara teknikal saham Amman Mineral masih menunjukkan fase uptrend.
“Di sisi lain, terdapat euforia dari adanya potensi AMMN masuk ke indeks MSCI untuk November 2023,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/11/2023).
Selain itu, dia menyatakan bahwa AMMN juga merupakan satu-satunya emiten produksi tambang emas terbesar kedua setelah PT Freeport Indonesia. Oleh karena itu, Nafan menilai potensi penguatan market cap AMMN terbuka lebar.
Pada penutupan perdagangan hari ini, total volume saham AMMN yang diperdagangkan mencapai 63,13 juta dengan nilai turnover sebesar Rp442,36 miliar. Adapun kapitalisasi pasar perseroan tercatat mencapai Rp514,88 triliun.
Baca Juga
Dalam perkembangan lain, perusahaan tembaga dan emas Grup Medco ini merevisi target produksi emas sepanjang tahun 2023.
Direktur Utama Amman Mineral Alexander Ramlie menargetkan produksi emas sebesar 502 kilo ons dengan total konsentrat sebesar 610.000 metrik ton sepanjang 2023. Jika dibandingkan dengan target yang disampaikan pada semester I/2023, jumlah tersebut lebih rendah 5%.
Alexander mengatakan, revisi turun target produksi emas tersebut disebabkan oleh penutupan pabrik secara total (total plant shutdown) selama dua pekan pada kuartal III/2023.
Situasi tersebut menyebabkan ketidaksesuaian dengan operasional penambangan. AMMN memperkiraan produksi konsentrat kering sebesar 610.000 metrik ton. Proyeksi ini didorong oleh bijih segar dengan kandungan logam yang tinggi dari Fase 7 yang akan ditambang dan diproses.
Selain itu, AMMN juga menargetkan produksi tembaga sebanyak 337 mlbs dan produksi emas 502 koz. Smelter yang dibangun juga digadang-gadang akan selesai lebih dari 70%.
“Pembangunan smelter diperkirakan akan terus berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian lebih dari 70% pada bulan Desember 2023,” ujarnya awal November 2023.
_________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.