Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin melejit melampaui level US$36.000, atau naik ke level tertinggi 18 bulan karena ekspektasi pasar terhadap persetujuan produk investasi exchange traded funds (ETF) Bitcoin (BTC) di Bursa AS.
Bitcoin naik sebanyak 3,6% menjadi US$36.856 pada Kamis di jam perdagangan Asia, level tertinggi sejak Mei 2022. Aset kripto yang lebih kecil yakni Ethereum naik sebanyak 2,2% sementara Solana naik 3,2%.
“Sebuah peluang singkat setidaknya delapan hari dibuka pada hari Kamis bagi Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk secara teoritis mengeluarkan perintah persetujuan,” menurut catatan analis Bloomberg Intelligence James Seyffart dan Eric Balchunas.
Menurut Seyffart dan Balchunas, jika persetujuan ETF Bitcoin tidak diterima bulan ini, pihaknya masih yakin ada peluang 90% persetujuan pada 10 Januari 2024.
Optimisme potensi persetujuan ETF Bitcoin oleh regulator, setelah lebih dari satu dekade pertimbangan, telah mendukung pasar kripto menguat lebih dari 120% tahun ini.
Salah satu pendiri penyedia likuiditas derivatif aset digital Orbit Markets, Caroline Mauron melihat minat berkelanjutan bertaruh pada reli Bitcoin akan terus berlangsung. Sebagai perbandingan, pasar saham global hanya meningkat 10% pada periode yang sama.
Baca Juga
“Ekspektasi ETF adalah katalis teratas dari daftar katalis yang berkembang, yang memberikan dorongan lebih lanjut pada reli saat ini,” kata Josh Gilbert, analis pasar di perusahaan perdagangan dan investasi eToro.
Selain pemicu ETF, kata Gilbert, pertaruhan bahwa Federal Reserve AS sudah selesai menaikkan suku bunga untuk saat ini dan pengurangan separuh Bitcoin pada tahun depan juga memicu reli kripto.
Secara terpisah, Trader Tokocrypt Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa salah satu faktor yang mendukung harga Bitcoin saat ini adalah akumulasi Bitcoin yang konsisten oleh investor jangka panjang.
Menurut data Glassnode, jumlah Bitcoin yang dimiliki oleh investor jangka panjang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
"Pasokan Bitcoin sangat terbatas, dan sebagian besar BTC dimiliki oleh orang-orang yang berencana untuk menyimpannya untuk jangka waktu yang lama. Akibatnya, ada peningkatan luar biasa dalam jumlah Bitcoin yang diakumulasi oleh orang-orang ini seiring berjalannya waktu. Hal ini menyebabkan harga Bitcoin masih kuat," kata Fyqieh.
Faktor lainnya, kata Fyqieh, yang mendukung harga Bitcoin adalah nada dovish yang disampaikan oleh beberapa pejabat The Fed. Dovish dalam konteks ini mengacu pada sikap Fed yang cenderung lebih memilih kebijakan moneter yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan ini biasanya berdampak positif terhadap aset berisiko seperti saham dan kripto karena menurunkan daya tarik investasi pada aset yang dianggap lebih aman seperti obligasi.