Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat atau bertahan di level Rp15.500-an. Investor terus mengantisipasi sentimen global, termasuk data perdagangan China.
Pengamat Pasar Uang Lukman Leong menjelaskan rupiah kemarin ditutup menguat di level Rp15.539 per dolar AS, di tengah sentimen risk off pasar dan perlemahan besar dolar AS.
Menurutnya, pelemahan dolar diakibatkan oleh data ekonomi AS non-farm payroll (NFP) dan ISM Manufacturing Index yang lebih lemah pada Jumat (3/11/2023).
“Namun, rupiah sedikit terkoreksi setelah data pertumbuhan ekonomi PDB kuartal III/2023 yang lebih rendah dari perkiraan," kata Lukman dihubung Senin (6/11/2023).
Lukman melanjutkan, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan, dengan investor mengantisipasi data perdagangan China yang diperkirakan akan lebih baik dari bulan lalu. Namun, kata Lukman, tentunya rupiah juga akan melemah apabila data dari China ternyata di bawah harapan.
Dengan absennya data ekonomi penting dari AS, dolar AS diperkirakan akan tertekan dan melanjutkan pelemahan minggu ini. Adapun Lukman memperkirakan mata uang rupiah hari ini, Selasa (7/11/2023) akan diperdagangkan pada level Rp15.500-Rp15.600 per dolar AS.
Baca Juga
Secara terpisah, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menjelaskan data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal III/2023 yang lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023 tidak secara langsung mempengaruhi pergerakan rupiah.
“Perlambatan lebih disebabkan oleh faktor musiman dan high base di kuartal III/2022,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/11/2023).
Menurut Rully, secara umum kondisi ekonomi domestik masih cukup baik, ditopang oleh aktivitas ekonomi di dalam negeri, dan juga ditopang oleh aktivitas di sektor dan daerah yang terkait dengan program hilirisasi.
Penguatan rupiah ini, kata Rully, lebih karena imbas kondisi global, terutama karena laporan data tenaga kerja Amerika Serikat yang hasilnya lebih lemah atau kurang baik daripada yang diharapkan oleh para analis ekonomi. Alhasil, kondisi tersebut mendorong ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi.
"Dan kalau data ekonomi AS terus memburuk, semakin baik untuk mata uang global termasuk rupiah, dengan dolar melemah. Rupiah akhir tahun mungkin di sekitar Rp15.525 per dolar AS,” katanya.
Simak pergerakan nilai tukar rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup melemah 0,62% atau 97 poin ke level Rp15.636 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terpantau menguat 0,28% ke posisi 105,51.
Rupiah melemah 0,56% atau 87,50 poin ke Rp15.626,50 per dolar AS pada 14.27 WIB.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,28% atau 0,30 poin ke 105,51.
Rupiah melemah 0,43% atau 66,50 poin ke Rp15.605,50 per dolar AS pada 12.04 WIB.
Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback menguat 0,18% atau 0,19 poin ke 105,41.
Rupiah melemah 0,27% atau 42,50 poin ke Rp15.581,50 per dolar AS pada 10.21 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback naik 0,11% atau 0,11 poin ke 105,33.
Rupiah dibuka melemah 0,18% atau 27,50 poin ke Rp15.566,50 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Di sisi lain, indeks dolar AS menguat 0,12% atau 0,13 poin ke 105,43.