Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMN Dinilai Tak Membuat Fundamental Wijaya Karya (WIKA) Membaik

Penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp6 triliun dinilai tak akan membuat findamental keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membaik. Kenapa?
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp6 triliun dinilai tak akan membuat findamental keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membaik. - Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp6 triliun dinilai tak akan membuat findamental keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) membaik. - Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Suntikan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp6 triliun kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), yang cair pada awal 2024, dinilai tidak membuat kinerja keuangan perseroan akan membaik.

Riset PT Pemeringkat Kredit Indonesia, yang disusun Bilawal Zandra Faris dan Stefanus Yuniardhi Thio, menyebutkan suntikan modal tidak akan menghilangkan kekhawatiran terhadap kondisi finansial WIKA ke depan.

Hal tersebut disebabkan PMN ditujukan untuk mempercepat penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) jelang berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, suntikan modal juga telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Suntikan modal untuk sementara akan meningkatkan likuiditas, namun mungkin tidak cukup untuk memperbaiki fundamental perusahaan yang masih rentan terhadap perubahan mendadak dalam dinamika operasional dan utang," tulis riset tersebut, dikutip pada Minggu (5/11/2023).

WIKA diketahui akan menggunakan PMN Rp6 triliun untuk menyelesaikan 41 proyek, yang mencakup 37 PSN dan 4 proyek terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Di sisi lain, WIKA dinilai akan mampu menyelesaikan proses restrukturisasi lebih cepat karena perseroan telah mendapatkan persetujuan rencana penyehatan dari para pemegang obligasi. 

Di tengah perkiraan tersebut, Kementerian BUMN yang dinakhodai oleh Erick Thohir menegaskan akan kembali mendorong usulan PMN senilai Rp4 triliun untuk WIKA pada 2024. 

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyampaikan bahwa setelah resmi mendapatkan suntikan modal negara senilai Rp6 triliun yang akan cair pada awal 2024, WIKA ditargetkan kembali meraih PMN sebesar Rp4 triliun.

"Iya jadi PMN kami [WIKA] pada tahun ini kan sudah dapat Rp6 triliun dan tahun depan kami akan ajukan lagi Rp4 triliun, tapi kami belum tahu nanti persetujuan di DPR," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Tiko menyampaikan sedikitnya ada beberapa alasan yang membuat Kementerian BUMN kembali mendorong usulan tersebut. Pertama, WIKA disebut terdampak dari penurunan nilai properti karena perseroan juga bergerak di industri tersebut.

Kedua, dia menyatakan Kementerian BUMN ingin mengembangkan kapasitas WIKA dalam bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering-procurement-construction/EPC).

“Kami ingin WIKA menjadi leading player di bidang EPC untuk membangun nanti ke depan, seperti smelter, membangun pembangkit listrik renewable, dan sebagainya,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper