Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meraih laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun pada kuartal III/2023. Adapun konsensus analis di Bloomberg didominasi rekomendasi beli untuk saham BBRI.
Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per 25 Oktober 2023, sebanyak 33 analis atau 89,2 persen merekomendasikan beli saham BBRI. Sementara itu, 4 analis lainnya atau 10,8 persen merekomendasikan tahan.
Target harga saham selama 12 bulan ke depan berada di level Rp6.178 dengan harga terakhir di level Rp5.175. Peluang return atau imbal hasil BBRI sebesar 19,4 persen.
Beberapa rekomendasi buy datang dari analis Yuanta Investment dan Macquarie Sekuritas Indonesia dengan target price (TP) Rp6.800. Lalu, terdapat Mandiri Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas yang masing-masing merekomendasikan beli dengan target harga Rp6.700 dan Rp6.500.
Sementara itu, rekomendasi tahan saham BBRI datang dari analis HSBC Sekuritas Indonesia dan Henan Putihrai Sekuritas dengan masing-masing TP di level Rp5.800 dan Rp5.400.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (25/10/2023) pukul 14.35 WIB, BBRI menguat 1,47 persen atau 75 poin ke harga Rp5.175. Adapun nilai transaksi BBRI tercatat sebesar Rp423,30 miliar melalui 10.020 kali transaksi. Kapitalisasi pasar BBRI terpantau menjadi Rp784,32 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, BBRI meraih laba bersih konsolidasi Rp44,21 triliun pada kuartal III/2023. Capaian laba tersebut melonjak 12,47 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,31 triliun.
Lalu untuk bank only, laba BRI mencapai Rp39 triliun. Jumlah itu naik 4,89 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal III/2022, laba BRI saja Rp37,18 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (25/10/2023), laba bersih BBRI terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,86 persen secara tahun ke tahun (YoY). Pendapatan itu naik menjadi Rp101,17 triliun pada kuartal III/2023 dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp96,51 triliun pada kuartal III/2022.
BRI juga mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 12,19 persen YoY menjadi Rp15,56 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp13,87 triliun.
Lalu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) BRI susut 5,64 persen YoY menjadi Rp23,24 triliun. Selain itu, BRI juga meraih pendapatan lain yang naik 21,49 persen menjadi Rp19,10 triliun pada September 2023, dari yang sebelumnya Rp15,72 triliun. (Daffa Naufal Ramadhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.