Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah Sentuh Rp15.738 per Dolar AS, Terseret Konflik Israel-Palestina

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke level Rp15.738 pada perdagangan hari ini, Selasa (10/10/2023), seiring memanasnya konflik Israel-Hamas.
Karyawati menghitung mata uang  rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menghitung mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Senin (14/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.738 pada perdagangan hari ini, Selasa (10/10/2023), seiring masih berkecamuknya perang Israel-Hamas. Rupiah melemah di tengah penguatan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,30 persen ke Rp15.738 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,04 persen ke 106,12.

Bersamaan dengan rupiah, yen Jepang turun 0,31 persen, dolar Singapura turun 0,08 persen, yuan China turun 0,03 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,07 persen.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup menguat seperti dolar Taiwan naik 0,51 persen, won Korea Selatan naik 0,17 persen, peso Filipina naik 0,17 persen, rupee India naik 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,22 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat pada hari Selasa, didukung oleh status safe-haven seiring berlanjutnya kekerasan di Timur Tengah. Namun, kenaikan dolar ini terbatas setelah komentar dovish dari beberapa pejabat Fed.

Sentimen datang dari militer Israel pada Selasa pagi yang mengumumkan bahwa lebih dari 200 sasaran diserang semalam di Gaza ketika negara itu menanggapi serangan akhir pekan yang dilakukan oleh kelompok Palestina Hamas.

Para pedagang bersiap menghadapi konflik berkepanjangan, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang, dan Israel kemungkinan akan melancarkan serangan darat pertamanya di Gaza sejak tahun 2014.

"Namun, kenaikan dolar terbatas setelah beberapa pejabat Fed mengindikasikan bahwa aksi jual obligasi baru-baru ini mungkin mengurangi kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (10/10/2023).

Sejumlah pejabat Fed yang akan menyampaikan pidato pada Selasa malam, menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan moneter September pada hari Rabu dan kemudian data CPI AS pada hari Kamis.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Bank Indonesia (BI) yang melaporkan Survei Konsumen September 2023 menurun tipis. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2023 sebesar 121,7, lebih rendah dibandingkan dengan 125,2 pada Agustus 2023 meskipun berada pada zona optimis.

Meski menunjukkan penurunan, namun optimisme keyakinan konsumen masih cukup kuat pada September 2023 yang didorong oleh tetap optimisnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.

Pada September 2023, keyakinan konsumen terjadi penurunan optimisme terutama pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-Rp3 juta. Di samping itu, berdasarkan usia, keyakinan konsumen pada September 2023 juga terpantau optimis pada seluruh kategori usia responden.

Adapun Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan besok, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.720-Rp15.770.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper