Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sawit PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) menargetkan ground breaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) bersama anak usaha PT ABM Investama Tbk. (ABMM) di kuartal II/2024.
Direktur Eagle High Andrew Haryono mengatakan proyek kerja sama dengan anak usaha ABMM PT Anzara Janitra Nusantara tersebut ditargetkan akan ground breaking pada kuartal II/2024 dengan estimasi proses pembangunan 15 bulan hingga 18 bulan.
“Target ground breaking kuartal II/2024, estimasi proses pembangunan 15-18 bulan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (6/10/2023).
Proyek pembangunan PLTBg tersebut akan memiliki investasi sekitar US$5 juta atau sekitar Rp78 miliar (kurs jisdor Rp15.600).
Kerja sama BWPT dan AJN ini adalah bentuk kerja sama lanjutan dari PLTBg yang sudah beroperasi di Pabrik Kelapa Sawit BWPT berlokaskan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tujuan proyek ini adalah untuk mengubah Palm Oil Mill Effluent (POME), yaitu limbah cair dari pabrik kelapa sawit, menjadi sumber energi terbarukan. Proses ini bertujuan untuk mengurangi pelepasan gas metana ke atmosfer, yang merupakan salah satu penyebab utama dari emisi gas rumah kaca.
Baca Juga
PLTBg yang dikembangkan berkapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pengembangan PLTBg sejalan dengan rencana proyek KCP.
PLTBg di Kalsel tersebut dioperasikan di bawah PT Nagata Bio Energi (NBE) dan baru mendapatkan penghargaan Subroto Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
NBE dinilai berhasil dalam menerapkan tata kelola yang baik, kinerja pembangkit dan reduksi emisi gas rumah kaca (GHG emission reduction), hingga pengelolaan K3 dan lingkungan hidup ekselen di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT).