Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham TLKM, PGAS, TBIG Direkomendasikan saat IHSG Sideways

Saham TLKM, PGAS hingga TBIG masuk daftar rekomendasi saham saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung sideways pada perdagangan hari ini.
Saham TLKM, PGAS hingga TBIG masuk daftar rekomendasi saham saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung sideways pada perdagangan hari ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
Saham TLKM, PGAS hingga TBIG masuk daftar rekomendasi saham saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung sideways pada perdagangan hari ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi cenderung sideways pada perdagangan hari ini, Kamis, (5/10/2023), setelah ditutup di zona merah pada perdagangan kemarin. Saham TLKM, PGAS hingga TBIG direkomendasikan analis hari ini. 

Pada perdagangan kemarin, Rabu, (4/10/2023), IHSG ditutup  0,78 persen ke level 6.886,57. Pelemahan IHSG kemarin seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun ke level 4,8 persen atau tertinggi sejak 2007.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal IHSG masih berpeluang menguat meskipun terbatas, selama tidak tembus ke bawah 6.850. Adapun, level support IHSG pada hari ini berada di 6.790, sedangkan level pivot di 6.850 dan level resisten 6.910. 

"IHSG membentuk lower-shadow panjang kemarin. Oleh sebab itu, IHSG berpeluang teknikal rebound ke kisaran 6.910 pada Kamis [5/10], selama bertahan di atas 6.850," ujar Valdy dalam risetnya, Kamis, (5/10/2023).

Menurutnya, nilai tukar rupiah pada hari ini juga diprediksi bisa menguat seiring ekspektasi penurunan US Treasury Yield.

Dia mengatakan, indeks dolar AS menguat sebesar 2,73 persen dalam sebulan terakhir, melanjutkan kecenderungan penguatan sejak pertengahan Juli 2023. Penguatan indeks dolar AS tersebut berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Rupiah melemah 2,23 persen pada periode yang sama.

Alhasil, kondisi tersebut diikuti kecenderungan net sell investor asing dari pasar modal Indonesia dengan akumulasi net sell investor asing yang mencapai Rp4 triliun dalam satu bulan terakhir. 

Beralih ke sentimen global, indeks Nasdaq menguat 1,35 persen memimpin rebound indeks-indeks Wall Street pada Rabu (4/10). Rebound ini sejalan dengan penurunan US Bond Yield kemarin.

Kondisi ini dipicu oleh realisasi US ADP Employment Change yang turun signifikan ke 89.000 pada September 2023 dari 180.000 di Agustus 2023 dan penurunan ISM Services PMI ke 53,6 di September 2023 dari 54,5 pada Agustus 2023. 

Data terbaru itu menekan peluang kenaikan sukubunga acuan The Fed pada FOMC 1 November 2023 menjadi 18,20 persen dari sebelumnya di kisaran 30 persen.

Sebaliknya, mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah pada Rabu (4/10). Penurunan dipicu oleh penurunan penjualan ritel di Euro Area sebesar 2,1 persen year-on-year (yoy) pada Agustus 2023 dibanding penurunan sebesar 1 persen yoy pada Juli 2023. 

Faktor lainnya adalah pernyataan Wakil Presiden European Central Bank (ECB), Luis de Guindos bahwa aktivitas ekonomi di Euro Area kemungkinan akan tetap lemah dalam beberapa bulan kedepan (4/10).

Dipicu peningkatan risiko ketidakpastian tersebut, harga komoditas terutama minyak bumi melemah signifikan kemarin. Harga brent oil melemah 5,6 persen ke US$85,81 per barel, sementara harga crude oil melemah 5,6 persen ke US$84,22 per barel kemarin.

Valdy mengatakan, mempertimbangkan sederet sentimen tersebut, sebaiknya investor jangan terlalu agresif, pelaku pasar dapat mencermati peluang buy on support pada TLKM, PGAS, JSMR, MIDI dan TBIG.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper