Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemilau Bisnis Antam (ANTM) Mampukah Tetap Bersinar di Tengah Lesunya Saham?

Kinerja saham Antam atau (ANTM) mencatatkan penurunan sepanjang tahun berjalan. Kendati demikian, fundamental perseroan diramal tetap prospektif.
Pegawai melayani pengunjung memilih emas 24 karat di kantor Antam, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melayani pengunjung memilih emas 24 karat di kantor Antam, Jakarta, Senin (25/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja saham PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) mencatatkan penurunan sepanjang tahun berjalan. Kendati demikian, fundamental perseroan diramal tetap prospektif seiring dengan industri nikel global.

Berdasarkan data RTI Business hingga pukul 14.30 WIB, Selasa (3/10/2023), saham ANTM terkoreksi 10,58 persen secara year-to-date (YtD) ke Rp1.770. Selama sebulan terakhir, saham emiten pertambangan ini juga terkoreksi 9,23 persen YtD.

Di tengah lesunya kinerja saham, Mirae Asset Sekuritas meyakini kinerja ANTM akan mencatatkan pertumbuhan di masa depan sejalan dengan prospek industri nikel global yang tersengat era elektrifikasi kendaraan.

“ANTM merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dalam dan luar negeri, dengan perkiraan kapasitas produksi tahunan sebesar lebih dari 9 juta ton bijih nikel dan 40.500 ton feronikel,” tulis riset Mirae Asset yang disusun oleh Rizkia Darmawan.

Rizkia memperkirakan pendorong pertumbuhan ANTM dalam jangka pendek dan menengah berasal dari tambahan kapasitas smelter feronikel (FeNi) sebanyak 13.500 unit, yang rencananya beroperasi pada 2024. Selain itu, integrasi ANTM ke dalam Indonesian Battery Corporation (IBC) juga akan menjadi pendorong utama laju pertumbuhan kinerja perseroan.

Dari sisi industri, pertumbuhan nikel di Indonesia akan sangat bergantung pada kemampuan mengkonversi nikel kelas 2 menuju kelas 1. Perkembangan ini dapat memicu penyeimbangan kembali pasokan di pasar dan mengubah dinamika harga saat ini.

“Oleh karena itu, meskipun Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan lebih lanjut industri nikelnya, kami tetap bersikap positif terhadap industri ini,” tutur Rizkia.

Mirae Asset lantas merekomendasikan trading buy untuk saham ANTM dengan target harga Rp2.175 per lembar. Target harga ini berdasarkan kelipatan EV/EBITDA sebesar 10,9 kali.

“Saat ini, saham ANTM diperdagangkan pada 7,8 kali EV/EBITDA, 11,9 kali P/E. Menurut kami masih cukup ringan,” pungkasnya.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie mengatakan ANTM akan menerapkan good mining practices dan keunggulan operasional di segala aspek lini bisnis perseroan pada tahun ini.

ANTM juga fokus mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan.

Menurut Faisal, perseroan akan mengoptimalkan sumber daya dan cadangan yang ada, serta menggenjot hilirisasi sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah melalui pengelolaan komoditas utama emas, nikel, dan bauksit.

“Perusahaan juga akan terus mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan serta kinerja keuangan perusahaan yang positif,” ujarnya.

Seluruh upaya itu ditempuh agar perseroan mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja positif sepanjang 2023, sehingga ANTM dapat memberikan kontribusi optimal kepada negara dan para pemegang saham di penghujung tahun ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper