Bisnis.com, JAKARTA – Direktur PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) Warsianto meninggal dunia pada Sabtu, 30 September 2023. Almarhum dikenal sebagai sosok di balik lahirnya rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN).
Mengutip buku Launching for Marketer and Entrepreneur yang ditulis Simon Jonatan, dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama pada 2007, Warsianto yang lahir di Semarang, 18 Oktober 1955 itu menempuh pendidikan di jurusan Teknologi dan Mekanisasi Pertanian di IPB pada 1975-1979.
Setelah lulus dari IPB, beliau mengikuti management trainee British American Tobacco (BAT) di Bali untuk bercocok tanam tembakau. Ketika itu, Wasianto mengawali karir sebagai Tobacco Buying Officer dengan tugas tambahan membina petani.
Setelah dari Bali, ia dipindahkan ke Lombok, dan kemudian ditempatkan ke pabrik BAT di Kobong, Kaligawe Semarang. Ketika itu, BAT memiliki dua pabrik di Semarang dan Cirebon. Namun pusat peracikan tembakau atau lazim disebut tobacco blender hanya berlokasi di Semarang. Di sinilah ilmu peracikan tembakau diasah Warsianto.
Sekitar 1987, Sampoerna mencari eksekutif untuk pengembangan produk baru mereka. Saat itu Putera Sampoerna baru kembali dari Amerika Serikat pada Oktober 1987 dan membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang tembakau.
Setelah berkarier selama 9 tahun di BAT, Warsianto mengaku tertarik bergabung dengan Sampoerna dikarenakan di BAT tak mungkin dikembangkan produk berbahan baku sigaret, tetapi Sampoerna bersedia mengembangkannya.
Baca Juga
Di Sampoerna, Warsianto menjabat sebagai Head of New Product Development pada usianya yang masih 33 tahun. Ia pun akhirnya melihat celah pasar yang tidak diisi oleh rokok kretek ataupun rokok putih. Kemudian Warsianto mulai mengembangkan produk baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen.
Pertama, rokok yang dari segi citra atau penampilan setara rokok putih. Kedua, rokok dengan kadar tar atau nikotin yang lebih rendah sehingga seimbang.
Direktur Wismilak Warsianto/Dok.WIIM
Pada 5 September 1996, Star Mild meluncur ke pasar. Produk ini dibanderol lebih murah dan ditujukan untuk kelas menengah. Warsianto yang memimpin lahirnya produk ini.
Sebagai pembanding, produk HM Sampoerna seperti A Mild memiliki kandungan kadar nikotin 14mg dan 1,0 mg sehingga berani dipasarkan dengan kampanye “How low can you go?” sedangkan kadar Star Mild lebih rendah lagi, yakni 12mg dan 0,9 mg. Alhasil, Star Mild mencur perhatian pasar dengan kampanye “lower than the low”
Berkat produk Star Mild, Nama Warsianto dikenal di lingkaran pengusaha rokok. Warsianto selanjutnya berkarir di PT Betoel Prima, PT Nojorono, dan melabuhkan karir terakhirnya di PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Almarhum menjabat direktur WIIM sejak 2022 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 12 Desember 2022.