Bisnis.com, JAKARTA – Entitas BUMN Pertamina, Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) menjadi penjual yang bertransaksi di Bursa Karbon IDX Carbon di hari perdana perdagangan, Selasa (26/9/2023), dengan kredit karbon sebesar 864 ribu tCO2e.
CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan Pertamina RNE merupakan aggregator pasar karbon Grup Pertamina memiliki kredit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi Lahendong Unit 5 dan 6, dengan volume sekitar 864 ribu tCO2e, yang dihasilkan selama periode 2016 – 2020.
“Kredit karbon ini telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh KLHK,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (26/9/2023).
Pada perdagangan perdananya, Pertamina NRE menjual unit carbon yaitu dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6. Pertamina NRE mengklaim unit yang dijual langsung habis terjual pasar.
Selain menjual unit dari PLTP milik PGEO, Pertamina NRE juga akan mengembangkan proyek melalui kerja sama 9 konsensi kehutanan dengan Perhutani.
“Dalam jangka menengah kami juga mengembangkan proyek-proyek nature & ecosystem-based solutions (NEBS), salah satunya melalui kerjasama 9 konsesi kehutanan dengan Perhutani.” ujar Dannif Danusaputro.
Baca Juga
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan perdagangan karbon ini merupakan suatu milestone yang sangat penting dan strategis bagi Pertamina karena merupakan wujud nyata dari komitmen Pertamina untuk terus mengakselerasi transisi energi menuju Net Zero Emission.
Nicke menambahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga, Bursa Karbon Indonesia ini berjalan dengan cepat dengan volume yang besar.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 11.30 WIB, IDX Carbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 459.953 ton Unit Karbon dan terdapat sebanyak 27 kali transaksi.
Penyedia Unit Karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan Unit Karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO).
Perusahaan-perusahaan yang berperan sebagai pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, yaitu di antaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT BNI Sekuritas.
Selanjutnya, PT BRI Danareksa Sekuritas (bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)), PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Patra Niaga.
Pelaku usaha berbentuk perseroan yang memiliki kewajiban dan/atau memiliki komitmen untuk secara sukarela menurunkan emisi Gas Rumah Kaca, dapat menjadi Pengguna Jasa IDXCarbon dan membeli Unit Karbon yang tersedia.