Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengerek target marketing sales pada 2023 menjadi Rp9,8 triliun.
Head of Investor Relation CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata menyampaikan Ciputra Development meningkatkan target marketing sales untuk tahun 2023 dari Rp8,9 triliun menjadi Rp9,8 triliun. Target ini meningkat 19 persen dari pencapaian marketing sales tahun sebelumnya.
Perseroan optimistis mencapai target marketing sales tahun ini sejalan dengan upaya ekspansi Ciputra ke berbagai wilayah di Indonesia. Ekspansi terutama dilakukan dalam pengembangan dan penjualan proyek residensial skala township.
“Kami ingin mempertahankan momentum pemasaran perseroan sejak awal pandemi. Salah satu keunggulan kompetitif Ciputra adalah diversifikasi dan luasnya segmentasi proyek yang memberikan fleksibilitas kepada CTRA untuk menyesuaikan permintaan pasar di setiap wilayah yang dikembangkan,” jelas Aditya Ciputra Sastrawinata dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/9/2023).
Aditya menambahkan, CTRA mengharapkan pertumbuhan bisnis dari semua lokasi proyek utama, antara lain Medan dan Makassar, dan berharap juga adanya pertumbuhan penjualan yang lebih besar dari kota-kota metropolitan seperti Jabodetabek dan Surabaya.
Ciputra memiliki beberapa proyek baru yang sangat dinantikan peluncurannya antara lain Citra City Sentul, CitraGarden Bintaro dan CitraLand Sampali Kota Deli Megapolitan.
Baca Juga
Selain itu, CTRA juga meluncurkan klaster baru di dalam proyek yang sedang berjalan antara lain di CitraLand Gama City Medan dan CitraLand Tanjung Morawa Kota Deli Megapolitan.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, CTRA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp778,99 miliar pada semester I/2023.
Capaian laba tersebut mengalami penurunan sebesar 22,47 persen year-on-year (YoY) dibandingkan periode semester I/2022 yang membukukan laba periode berjalan senilai Rp1 triliun.
Penurunan laba CTRA juga diikuti dengan perolehan pendapatan bersih yang turun 4,19 persen YoY, atau dari posisi Rp4,66 triliun menjadi Rp4,46 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Melemahnya pendapatan bersih CTRA diakibatkan oleh penjualan kavling, rumah hunian, dan ruko yang turun 11,71 persen secara tahunan menjadi Rp2,85 triliun. Adapun pendapatan neto dari penjualan kantor tercatat naik 5,39 persen YoY menjadi Rp345,48 miliar, sementara penjualan apartemen mencapai Rp303,02 miliar atau melesat 36,30 persen YoY.
Pada saat bersamaan, perseroan mencatatkan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar Rp2,36 triliun atau naik 2,87 persen secara tahunan. Alhasil, laba kotor yang diakumulasikan CTRA pada semester I/2023 turun 11,07 persen YoY menjadi Rp2,1 triliun.
Di sisi lain, total aset CTRA sepanjang enam bulan pertama tahun mengalami peningkatan sebesar 1,08 persen year-to-date (YtD) menjadi Rp42,48 triliun. Adapun liabilitas melemah 0,26 persen menjadi Rp20,96 triliun, dan ekuitas naik 2,42 persen YtD menuju Rp21,52 triliun.
Perseroan juga mampu meningkatkan saldo arus kas setara kas pada akhir periode Juni 2023 sebesar Rp9,48 triliun, atau bertumbuh sebesar 19 persen secara tahunan.
Sementara itu, pada paruh pertama 2023, CTRA membukukan realisasi pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp5,1 triliun. Capaian ini tumbuh 27 persen YoY dan telah memenuhi 57 persen dari target sepanjang tahun sebesar Rp8,9 triliun.
“Pencapaian ini didorong oleh fokus Ciputra di dalam segmen produk perumahan dan juga dibantu oleh kondisi suku bunga KPR [Kredit Pemilikan Rumah] yang kondusif,” ujar Head of Investor Relation Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata.
Aditya memaparkan bahwa pada paruh pertama tahun ini, CTRA melakukan sejumlah peluncuran produk perumahan dan ruko di sejumlah wilayah, seperti proyek baru CitraGarden Serpong, serta tujuh cluster baru di CitraLand Surabaya, CitraLand Gama City Medan, CitraGarden City Jakarta, CitraRaya Tangerang, dan CitraLand City Losari Makassar.
Peluncuran baru tersebut, lanjutnya, memberikan kontribusi sebesar Rp2,4 triliun terhadap kinerja marketing sales dari penjualan sebanyak 1.379 unit.