Bisnis.com, JAKARTA — Anak perusahaan ritel Kanmo Group milik Manoj Bharwani, PT Multitrend Indo Tbk. (BABY) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/9/2023).
Berdasarkan data BEI, sesaat setelah resmi mencatatkan saham perdananya pagi ini, saham BABY terpantau melesat 13,53 persen atau 36 poin ke posisi Rp302 per saham.
Seperti diketahui, perseroan sebelumnya telah menggelar hajatan IPO pada 31 Agustus hingga 5 September 2023, dengan melepas sebanyak 534 juta saham baru atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal sebesar Rp25 per lembar saham.
Selama masa bookbuilding, BABY menawarkan saham perdana di rentang harga Rp250-Rp266 per saham, dan kemudian emiten yang bergerak retail fashion aksesoris bayi ini menetapkan harga pelaksanaan sebesar Rp266 per saham. Artinya, perseroan meraup dana segar hasil IPO sebesar Rp142,04 miliar.
"Hari ini merupakan hari yang istimewa bagi Kanmo Group dan anak perusahaannya, PT MTI Tbk. Hal ini menandakan komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk menjadi yang terbaik dan keyakinan kami terhadap kebutuhan orang tua di pasar Indonesia,” Co-Founder dari Kanmo Group Hitesh Bharwani dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, terkait rencana penggunaan dana IPO, perseroan akan mengalokasikan sekitar 18,23 persen dana untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal.
Baca Juga
Rinciannya, sebesar 84,91 persen dana akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan renovasi tempat untuk pembukaan 15 toko baru di wilayah Jabodetabek, Bali, Surabaya, Makassar, hingga Yogyakarta. Belasan store baru tersebut akan dibuka pada sisa tahun 2023 hingga 2024 mendatang.
Sedangkan 15,09 persen dana pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal akan digunakan sebagai deposit penyewaan tempat atas toko-toko baru kepada pihak ketiga.
Kemudian, sekitar 81,77 persen dana segar hasil IPO akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, serta pembelian persediaan barang, pembayaran gaji karyawan, periklanan, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.