Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten TP Rachmat (ASLC) Optimistis Bisnis Lelang Mobil Moncer, Cek Targetnya

Emiten milik konglomerat TP Rachmat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menggenjot bisnis lelang mobil dan ritel daring untuk mencapai target kinerja.
Pengunjung mengamati mobil dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengamati mobil dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat TP Rachmat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) optimistis bisnis lelang mobil akan menorehkan kinerja moncer hingga akhir tahun, melampaui capaian pada kondisi pra-pandemi.

Manajemen ASLC mengklaim jumlah kendaraan yang berhasil dilelang pada semester I/2023 meningkat 17,1 persen secara year-on-year (YoY) menjadi hampir 41.000 unit kendaraan roda dua dan roda empat. Jumlah itu naik signifikan dibandingkan periode sama pada 2022 sebanyak 35.000 unit.

Sementara itu, volume kendaraan roda empat yang dilelang oleh anak usaha ASLC yakni JBA pada tahun ini ditarget lebih dari 38.500 unit, melampaui kondisi normal sebelum pandemi. 

Presiden Direktur ASLC Jany Candra mengatakan bahwa perseroan akan berupaya menggenjot segmen lelang dan juga penjualan mobil bekas. Untuk bisnis lelang, ASLC menjalankan secara hybrid, sementara untuk bisnis retail dijalankan melalui Caroline.id.

Selanjutnya, ASLC memiliki bisnis wholesale melalui lelang yang ditujukan untuk para diler mobil bekas melalui JBA. Lalu, terdapat bisnis gadai yang sudah mendapatkan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2023 dan beroperasi mulai Juli 2023.

"Bukan hanya melalui lelang, upaya menggenjot penjualan mobil bekas juga akan kami lakukan melalui semua lini bisnis kami yang terkait," ujar Jany dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/9/2023).

Dia mengatakan, optimisme perseroan dalam mengincar peningkatan pertumbuhan pendapatan ini juga didukung oleh kecenderungan suku bunga tinggi yang mendorong semakin banyak anggota masyarakat memburu mobil bekas. 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen dalam tujuh bulan beruntun. Hal tersebut mengindikasikan tingkat suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama.

"Tingkat suku bunga yang tinggi membuat pola konsumsi masyarakat berubah yaitu mencari produk yang memiliki harga lebih murah, atau berubah dari mobil baru ke mobil bekas," katanya.

Sebagai upaya memperkuat ekosistem mobil bekas, ASLC menggencarkan strategi Caroline.id yang akan meningkatkan brand awareness dan menambah jaringan cabang showroom. Pada kuartal III/2023, perseroan juga telah membuka tiga cabang baru di Bekasi, Tajur, dan Cinere.

Menilik kinerja keuangannya, per semester I/2023 laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASLC terbang 253,78 persen menjadi Rp4 miliar atau berbalik untung dari semester I/2022 yang merugi Rp2,60 miliar. 

Capaian laba perseroan didorong pendapatan yang juga melesat 81,15 persen YoY mejadi Rp288,94 miliar dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp159,50 miliar.

Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan ASLC ditopang oleh penjualan mobil bekas sebesar Rp205,05 miliar, diikuti jasa lelang sebesar Rp85,43 miliar, dan pendapatan gadai Rp301.811. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi Rp1,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper