Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mengakuisisi lahan seluas 12,9 hektare (ha) di Semarang, Jawa Tengah, untuk pengembangan Superblok.
PWON yang bergerak di bidang properti dan real estate melalui anak perusahaannya PT Pakuwon Permai, mengakuisisi tanah di Semarang pada Rabu (30/8/2023) yang dijual oleh PT Putra Wahid Sejahtera dan ketiga pihak pemilik tanah yang lainnya.
Direktur Pakuwon Jati Minarto mengatakan tanah yang diakuisisi memiliki luas 12,9 hektar untuk tahap 1. Nantinya, lahan tersebut akan dibangun menjadi kawasan superblock di Semarang.
“Aset tanah yang dibeli seluas 12,9 hektar (tahap 1), nantinya kawasan ini akan dikembangkan menjadi kawasan superblock seperti retail mall, hotel, dan apartemen,” tulis Minarto dalam keterangan resmi, Kamis (31/8/2023).
Alasan utama transaksi akuisisi tanah oleh PWON ini merupakan upaya perseroan untuk diversifikasi geografis dalam memperoleh potensi dan peluang berbasis pertumbuhan baru di kota Semarang. Nilai transaksi akuisisi lahan mencapai Rp 302,8 miliar, belum termasuk pajak dan biaya-biaya terkait lainnya.
Sumber pendanaan dari transaksi ini berasal dari kas internal milik perseroan. Transaksi ini merupakan transaksi yang dilakukan oleh pihak penjual dan pihak pembeli sebagai bukan pihak yang terafiliasi satu sama lain.
Baca Juga
PWON memastikan bahwa transaksi yang dilakukan tidak akan mengganggu stabilitas arus keuangan perseroan. Posisi kas dan setara kas perusahaan cukup untuk mendanai pembelian.
Minarto menegaskan bahwa, PWON telah memiliki sumber daya yang cukup, untuk pengembangan dan pengelolaan proyek superblock ini. Sebelumnya, PWON sudah mengelola sejumlah superblok ikonik seperti Kota Casablanca dan Gandaria City di Jakarta.
“Dalam kegiatan operasional, perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan dan mengelola proyek superblock baru ini,” tegas Minarto.
Dengan adanya tambahan rencana pengembangan superblock di Semarang, PWON optimis hal ini akan semakin memperkuat basis pertumbuhan perseroan, yang berasal dari peningkatan pendapatan (recurring dan development income) maupun arus kas perusahaan untuk tahun-tahun mendatang. (Muhammad Omar Adibaskoro)