Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kripto Cenderung Volatil, Ini Strategi Reku untuk Investor

Platform pertukaran aset kripto, Reku membeberkan strategi jitu untuk melakukan investasi pada aset kripto di tengah kondisi pasar yang volatil.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan pasar kripto masih cenderung volatil secara signifikan selama satu pekan terakhir. CCO platform pertukaran aset kripto Reku Robby menuturkan, kendati masih ada potensi kripto untuk menghijau, tetapi kondisi tersebut perlu diperhatikan oleh investor aset kripto untuk menyusun kembali strategi investasinya.

Dengan melihat kondisi saat ini, dia meminta para investor perlu melakukan riset mendalam dan memahami profil risiko masing-masing di tengah volatilitas pasar.

Hal Ini penting untuk membantu investor dalam membuat perencanaan yang matang. Tak hanya itu, investor juga dapat lebih bijak dalam memilih jenis aset yang sesuai dengan profil risikonya.

"Investor juga bisa memilih sejumlah teknik untuk mengoptimalkan aset. Di antaranya seperti Dollar Cost Averaging atau DCA, yang mana investor membeli sejumlah aset secara rutin dan disiplin. Selain itu, investor juga bisa melakukan staking atau mengunci aset kripto untuk memperoleh passive income,” Ujar CCO Reku Robby melalui keterangan resmi, Rabu (23/8/2023).

Reku sebagai pedagang aset kripto yang terdaftar di CFX, mencatat fitur staking menjadi salah satu pilihan utama investor di kondisi volatil.

Fitur staking memungkinkan pengguna mendapatkan rewards sebagai imbal atas partisipasi mereka dalam perkembangan blockchain hingga 12,5 persen per tahun.

Selain itu, pengguna juga mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga per koinnya serta bisa melakukan stake dan unstake secara fleksibel. Robby menyatakan Reku mencatat pertumbuhan volume pada fitur Reku hingga 100 persen sejak bulan Juni.

"Menariknya, 70 persen pengguna fitur staking di Reku adalah milenial," paparnya.

Melihat tingginya partisipasi milenial pada staking menunjukkan tingginya demand dalam fitur ini serta kecermatan mereka dalam berinvestasi di aset kripto. Sebab melalui staking, investor tetap bisa memperoleh passive income berkelanjutan selagi menanti pasar masuk ke zona hijau. Sehingga dia menilai pilihan ini terbilang cukup strategis.

Reku merupakan satu-satunya pedagang aset kripto yang mendapat perizinan staking oleh BAPPEBTI. Perizinan ini membuktikan bahwa transaksi pengguna betu-betul di-stake diblockchain.

Pengguna juga dapat melihat setiap transaksi di blockchain melalui walleta ddress Reku. Berbeda dengan earn yang mana asetnya dikunci melalui platform lain, tidak langsung di blockchain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper