Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudah Buka Rekening Jadi Alasan Investor Memilih Kripto Ketimbang Saham atau Reksa Dana

Jumlah investor kripto tercatat mengungguli investor pasar modal dan reksa dana. Hal ini disebabkan oleh faktor kemudahan dalam membuka rekening.
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Warga beraktivitas di dekat logo mata uang kripto di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat total investor kripto di Indonesia mencapai 17,54 juta orang per Juni 2023, jauh mengungguli investor pasar modal dan reksa dana. Investor lebih tertarik pada kripto, dikarenakan kemudahan yang ditawarkan saat pembukaan rekening.

Praktisi investasi Desmond Wira mengatakan bahwa jumlah investor kripto yang melampaui jumlah investor di pasar modal dan reksa dana disebabkan oleh minat investor muda, yang jauh lebih tertarik pada kripto. Hal ini tak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan.

“Kemudahan membuka rekening kripto dibandingkan rekening saham. Pembukaan rekening saham harus memiliki rekening bank konvensional, sedangkan di kripto bisa dengan ­e-wallet. Hal ini mengakibatkan penetrasi investor kripto bisa lebih luas ke daerah-daerah,” ujar Desmond saat dihubungi Bisnis pada Jumat (18/8/2023).

Di sisi lain, penyelenggaraan bursa kripto bakal memasuki babak baru. Berdasarkan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), kewenangan pengaturan dan pengawasan bursa ini bakal beralih dari Bappebti ke OJK paling lambat dalam 2 tahun ke depan.

Terkait dengan hal itu, Desmond menyatakan bursa kripto di Indonesia termasuk salah satu yang pertama di dunia. Sebab, selama ini bursa aset digital ini berbentuk satu perusahaan crypto exchanger, sedangkan di Tanah Air menjadi wadah dari banyak platform pertukaran.

Oleh karena itu, dia menilai tidak ada penyelenggaraan bursa kripto yang dapat menjadi acuan di dunia. Desmond menyebutkan bahwa model penyelenggaran bursa kripto di dalam negeri dapat mengacu pada praktik Bursa Saham yang sudah ada.

"Lebih mirip seperti bursa saham. Kalau model penyelenggaraannya paling hanya bisa mencontoh praktik bursa saham,” pungkasnya.

Indonesia diketahui memiliki bursa kripto yang dikelola oleh PT Bursa Komoditi Nusantara. Adapun PT Tennet Depository Indonesia bertindak sebagai pengelola tempat penyimpanan aset kripto. 

Pembentukan bursa kripto ini berdasarkan Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023 tertanggal 17 Juli 2023 tentang Persetujuan Sebagai Bursa Berjangka Aset Kripto kepada PT Bursa Komoditi Nusantara.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga menunjuk PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai lembaga penjamin dan penyelesaian transaksi aset kripto tersebut.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal hingga akhir Juni lalu mencapai 11,22 juta atau tumbuh 8,90 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD). Adapun investor reksa dana sebanyak 10,5 juta, naik 9,40 persen YtD.

Dari sisi demografi per 8 Agustus 2023, investor individu di Indonesia didominasi oleh 62,16 persen laki-laki, 56,98 persen berusia di bawah 30 tahun, 32,29 persen pegawai swasta, negeri dan guru, 64,04 persen berpendidikan terakhir SMA dan 46,92 persen berpenghasilan Rp10 juta – 100 juta per tahun.

Berdasarkan komposisi kepemilikan, investor lokal di Indonesia masih mendominasi sebesar 99,68 persen, dengan rincian jumlah 99,57 persen untuk investor saham, dan 99,91 persen untuk investor reksa dana. Sedangkan dari jenis investor, investor individu menempati urutan pertama dengan jumlah 11,42 juta.

Dominasi dari investor muda di pasar modal Indonesia juga terlihat dari kepemilikan rekening investor di agen penjual efek reksa dana financial technology yang saat ini telah mencapai 78 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper