Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah konsesus analis Bloomberg yang merekomendasikan beli bagi saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) alami peningkatan setelah laporan keuangan semester I/2023 terbit.
Sebagaimana diketahui, GOTO mampu menekan kerugian hingga 47,53 persen, dari Rp13,64 triliun di semester I/2022 menjadi Rp7,16 triliun di semester I/2023. Seiring dengan penurunan kerugian ini, pendapatan GOTO juga ikut meningkat 102,5 persen menjadi Rp6,8 triliun, dari Rp3,33 triliun secara tahunan.
Sementara itu, secara kuartalan, GOTO mencetak pendapatan bruto senilai Rp5,8 triliun di kuartal II/2023, naik 5,9 persen dibandingkan kuartal II/2022. GOTO juga mencetak penurunan rugi bersih periode berjalan sebesar 56,1 persen menjadi Rp3,3 triliun di kuartal II/2023, dari Rp7,6 triliun di kuartal II/2022.
Sebagai informasi, kinerja GOTO mampu melampaui dugaan konsensus analis pada Terminal Bloomberg. Oleh sebab itu, jumlah konsesus yang merekomendasikan beli juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada Februari tahun ini, hanya ada 17 sekuritas yang merekomendasikan beli saham GOTO. Sementara, sekuritas yang merekomendasikan tahan ada 7 perusahaan dan 2 saja yang menyarankan jual.
Setelah laporan kinerja pertengahan tahun, jumlah sekuritas yang merekomendasikan beli menjadi 22 perusahaan dengan 9 sekuritas yang memilih tahan. Adapun sekuritas yang menyarankan jual tetap 2 perusahaan saja.
Baca Juga
Diantara para sekuritas yang baru memberikan rekomendasi beli adalah UOB Kayhian dengan target Rp121 per saham. Lalu BRI Danareksa Sekuritas Rp150 per saham. Begitu pun dengan JP Morgan yang merekomendasikan beli dengan target Rp135 per saham.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta melihat masih terdapat prospek yang menarik bagi emiten-emiten teknologi Indonesia, terutama yang memiliki bisnis lokapasar atau e-commerce.
"Ketika pertumbuhan ekonomi kita berjalan dengan stabil hingga saat ini, tentunya juga tren pertumbuhan pengguna e-commerce pun mengalami kenaikan," kata Nafan, Senin (21/8/2023).
Dia menjelaskan emiten teknologi berbasis e-commerce secara bottom line memang belum profitable. Akan tetapi, menurutnya GOTO dapat memanfaatkan situasi dan kondisi dari meningkatnya permintaan domestik.
Adapun dari tiga raksasa emiten teknologi seperti Bukalapak dan Blibli, Nafan memilih saham GOTO menjadi top picks, dengan rekomendasi beli. Menurutnya, saham GOTO memiliki peluang hingga Rp151 per saham.
Senada dengan Mirae, Samuel Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp130 ke saham GOTO. Mereka menilai strategi GOTO untuk mengurangi biaya transaksi, selective spending, dan ekspansi ke segmen pelanggan budget atau menengah ke bawah sudah tepat.
"Hasil dari dua strategi pertama tercermin dalam kinerja kuartal II/2023 GOTO. Bahkan dengan GTV yang cenderung stabil, perusahaan berhasil mengurangi level rugi bersihnya secara signifikan," tulis tim riset.
Mode Hemat, lanjut tim, yang menjadi strategi ketiga disebut sudah terbukti lebih menguntungkan daripada produk GOTO sebelumnya. Pasalnya alih-alih memberikan promosi yang besar, kini GOTO menggunakan pendekatan teknologi untuk selektif.
Sementara itu, Analis Citi Research Ferry Wong dan Ruan Davis menyatakan kinerja GOTO sejalam dengan ekspektasi mereka selama separuh tahun berjalan.
Akan tetapi mereka mengharapkan GOTO akan fokus pada pada efisiensi biaya, percepatan jalan menuju profitabilitas, keluar dari beberapa bisnis non-inti, dan meningkatkan total addressable market (TAM) dengan membangun value proposition yang relevan untuk semua jenis konsumen pada paruh kedua tahun ini.
Citi pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO dengan target harga Rp195.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.