Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin makin merana. Harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia itu kembali lengser lebih dari 8 persen dalam 24 jam terakhir, seiring keputusan yang diambil SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.
Seturut data Coinmarketcap, harga Bitcoin berada di level US$26,25 per keping pada Jumat (18/8/2023) siang pukul 12.00 WIB. Level ini mencerminkan penurunan dibandingkan harga US$28,61 per keping, tepat 24 jam sebelumnya.
Penurunan tersebut diduga kuat merupakan dampak sell-off sebagian investor akibat laporan Wall Street Journal (WSJ), Kamis (17/8/2023). Laporan itu menyebutkan bahwa SpaceX telah menjual bertahap dan melakukan write-down atau penurunan nilai buku atas investasi mereka di Bitcoin.
“Total penurunan dalam dua tahun terakhir (2021-2022) ditaksir mencapai US$373 juta atau Rp5,71 triliun (kurs Rp15.309 per US$),” tulis laporan tersebut.
Bila benar terjadi, artinya ini kali kedua perusahaan Elon Musk memutar balik investasinya di aset kripto.
Sebagai pengingat, pada pertengahan 2022 lalu Tesla juga sempat melaporkan penjualan 75 persen dari total aset Bitcoinnya. Penjualan ini menghasilkan tambahan aset kas senilai US$936 juta.
Meski demikian, ada indikasi kuat penjualan tersebut dilakukan dalam posisi rugi. Mengingat, dalam acara The B Word Panel 2021 lalu, Elon Musk sempat membocorkan bahwa investasi yang telah dikucurkan Tesla untuk membeli Bitcoin per saat itu mencapai US$1,5 miliar.
“Bitcoin sendiri tidak bisa menjadi lapisan pertama sistem moneter. Tapi sebagai lapisan kedua masih mungkin, tergantung bagaimana implementasinya,” terangnya.
Pengaruh besar gerak-gerik investasi Elon Musk dan perusahaannya terhadap harga Bitcoin bukan merupakan kejutan. Sebab, Elon Musk sempat berkali-kali mengutarakan janji bahwa perusahaannya bakal mengadopsi kripto sebagai alat pembayaran yang sah.
Semua bermula pada awal 2023, ketika Elon mengatakan bahwa Tesla berencana menerima transaksi pembelian mobil listrik dengan Bitcoin.
Namun hanya tiga bulan sejak wacana tersebut digembar-gemborkan, tepatnya pada Mei 2023, Elon Musk membatalkannya. Alasannya tidak lain adalah faktor lingkungan dalam penambangan Bitcoin yang dinilai Elon berlawanan dari kepercayaan Tesla
Sama seperti yang terjadi dalam 24 jam terakhir, keputusan Elon Musk saat itu sempat membuat harga Bitcoin tenggelam sekitar 9 persen dalam kurun sehari.
----
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual aset. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.