Bisnis.com, JAKARTA - Emiten travel haji dan umrah, PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) bakal memperluas layanan umrah, sejalan dengan kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi yang akan meningkatkan penerbangan umrah dan haji.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi pada Sabtu, (22/7/2023) di Jakarta untuk membahas potensi kerja sama kedua negara, salah satunya peningkatan penerbangan untuk umrah dan haji.
Menurut Menhub, setelah pandemi Covid-19 mereda, peluang untuk meningkatkan layanan penerbangan untuk umrah dan haji semakin terbuka lebar. Dia menjelaskan, momentum tersebut perlu dimanfaatkan dengan baik untuk memulihkan industri penerbangan nasional.
Merespons hal tersebut, Direktur Keuangan HAJJ Agung Prabowo mengatakan dengan adanya kerja sama pemerintah RI dan Arab Saudi maka akan meningkatkan jumlah perjalanan WNI ke Tanah Suci. Sehingga, hal itu akan mendorong penjualan paket umrah perseroan.
"Hal tersebut merupakan kabar sangat baik untuk perseroan, khususnya untuk okupansi tiket pesawat perseroan yang akan mendorong penjualan paket umrah, tiket perjalanan pesawat ke Arab Saudi dan juga akomodasi penginapannya," ujar Agung kepada Bisnis, Rabu, (26/7/2023).
Oleh sebab itu, dia mengatakan HAJJ akan memperluas jangkauan layanan umrah termasuk embarkasi atau keberangkatan dengan pesawat. Pasalnya, selama ini embarkasi perseroan hanya terpusat di Cengkareng dan Solo.
Baca Juga
"Kami akan memperluas embarkasi baru ke Surabaya, Medan, Kertajati, dan Yogyakarta. Sehingga diharapkan dapat memicu peningkatan pendapatan," jelasnya.
Perseroan juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan pendapatan pada semester II/2023, yaitu dengan menambah jumlah kamar hotel yang disewa, menambah jumlah tiket atau blocking seat perjalanan pesawat dan meningkatkan jumlah paket umrah yang dijual.
Agung mengatakan, hingga akhir 2023 perseroan menargetkan 14.000 jemaah umrah diberangkatkan ke Tanah Suci dari berbagai PPIU melalui HAJJ. Selain itu, dengan penambahan pada jumlah block seat dan kamar hotel yang disewa akan menjadikan harga paket umrah HAJJ dapat lebih atraktif.
"Sehingga daya saingnya semakin tajam, gross margin dan akan yang didapat perseroan juga beriringan akan meningkat bersamaan dengan top line diproyeksi naik," katanya.
Sebagai informasi, sepanjang Januari-Mei 2023, HAJJ telah memfasilitasi keberangkatan sekitar 3.500 jemaah umrah, sehingga target di semester II/2023 masih tersisa 10.500 jemaah.
Saat ini perseroan juga mengantongi kontrak dari grup Al Anshar Hotel Madinah dengan total 1.000 kamar lebih yang terdistribusi di Hotel Al Anshar Golden Tulip, Al Anshar Palace, dan Shakereen Golden Tulip.
Adapun, PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 5 April 2023.
Seiring normalisasi ibadah umrah dan haji di Arab Saudi, hingga Mei 2023 perseroan membukukan pendapatan Rp181 miliar, naik 77 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp102 miliar. Sejalan dengan itu, laba bersih meroket 180 persen menjadi Rp16 miliar dari Rp5,7 miliar pada periode sama 2022.