Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham emiten BUMN memiliki peluang pertumbuhan positif sepanjang semester II/2023 ditopang oleh sektor keuangan dan telekomunikasi.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menilai pergerakan saham-saham BUMN masih memiliki peluang untuk naik di paruh kedua tahun ini dengan katalis utama yaitu pemilu 2024.
“Kinerja emiten BUMN tumbuh positif terutama sektor finansial dan telekomunikasi,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Rabu (5/7/2023).
Roger menyebutkan Mirae Asset Sekuritas memberikan peringkat overweight untuk saham bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) serta emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Sementara itu, Tim Analis RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham TLKM dengan target harga di Rp5.030.
Hal tersebut juga didukung oleh keputusan merger IndiHome dan Telkomsel yang telah ditandatangani melalui RUPS, manajemen berharap dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan – belanja modalnya akan turun secara bertahap dan mencapai 20 persen hingga 22 persen dari pendapatan pada tahun 2027 sebagai dampak jangka panjang dari merger.
Baca Juga
“Selain itu, ini juga berpotensi menurunkan tingkat churn-nya karena dapat mulai meluncurkan FMC paling lambat pada tahun 2024. Kami mempertahankan rekomendasi kami untuk TLKM,” kata Tim Analis dalam riset harian, dikutip Selasa (4/7/2023).
Kemudian untuk saham BBRI, RHB Sekuritas menargetkan harga di Rp6.450 per saham dengan beberapa katalis yaitu tahun pemilu yang semakin dekat, BBRI memperkirakan suku bunga deposito berjangka akan turun – mengurangi biaya dana (KK) karena likuiditas membaik secara siklis.
“Pendapatan kuartal I/2023 melebihi ekspektasi, meningkat 26,9 persen YoY (28,1 persen QoQ) karena NIM yang lebih tinggi, biaya operasional yang lebih rendah, dan CoC yang lebih rendah,” jelas mereka.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Indeks BUMN20 terpantau ditutup melemah ke posisi 400,29 atau turun 0,27 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (4/7/2023).
Data per Mei 2023 menunjukkan indeks BUMN20 turun 1,5 persen ke posisi 369,80. Posisi tersebut tertekan saham-saham PGAS, PTBA, SMGR hingga TINS.
Kemudian dilihat dari kapitalisasi pasarnya per 4 Juli 2023, saham-saham indeks BUMN20 memiliki total kapitalisasi pasar sebesar Rp2.277,69 triliun. Kapitalisasi paling besar disumbang oleh BBRI yang tercatat sebesar Rp826 triliun, disusul oleh BMRI sebesar Rp499,33 triliun dan TLKM sebesar Rp396,25 triliun.
Sementara itu yang menyumbang nilai kapitalisasi terkecil yaitu PT Elnusa (Persero) Tbk. (ELSA) sebesar Rp2,50 triliun dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang hanya tercatat sebesar Rp3,82 triliun.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementerian BUMN menargetkan pertumbuhan 10 persen untuk kapitalisasi pasar itu sepanjang 2023.
Kapitalisasi pasar emiten indeks BUMN20 per 4 Juli 2023
No. | Nama Emiten | Kapitalisasi pasar |
1 | ADHI | Rp3,77 triliun |
2 | AGRO | Rp9,95 triliun |
3 | Rp47,34 triliun | |
4 | Rp169,70 triliun | |
5 | BBRI | Rp826 triliun |
6 | BBTN | Rp18,46 triliun |
7 | BJBR | Rp12,47 triliun |
8 | BMRI | Rp490 triliun |
9 | BRIS | Rp82,57 triliun |
10 | ELSA | Rp2,50 triliun |
11 | JSMR | Rp27,80 triliun |
12 | MTEL | Rp57,22 triliun |
13 | PGAS | Rp32,48 triliun |
14 | PTBA | Rp31,45 triliun |
15 | PTPP | Rp3,63 triliun |
16 | SMGR | Rp41,02 triliun |
17 | TINS | Rp6,78 triliun |
18 | TLKM | Rp393,28 triliun |
19 | WIKA | Rp4,43 triliun |
20 | WSKT | Rp5,82 triliun |