Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Cerah Emiten BUMN Tertopang Sektor Finansial dan Telekomunikasi

Saham-saham emiten BUMN memiliki peluang pertumbuhan positif sepanjang semester II/2023 ditopang oleh sektor keuangan dan telekomunikasi.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham emiten BUMN memiliki peluang pertumbuhan positif sepanjang semester II/2023 ditopang oleh sektor keuangan dan telekomunikasi. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menilai pergerakan saham-saham BUMN masih memiliki peluang untuk naik di paruh kedua tahun ini dengan katalis utama yaitu pemilu 2024. 

“Kinerja emiten BUMN tumbuh positif terutama sektor finansial dan telekomunikasi,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Rabu (5/7/2023). 

Roger menyebutkan Mirae Asset Sekuritas memberikan peringkat overweight untuk saham bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) serta emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). 

Sementara itu, Tim Analis RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham TLKM dengan target harga di Rp5.030. 

Hal tersebut juga didukung oleh keputusan merger IndiHome dan Telkomsel yang telah ditandatangani melalui RUPS, manajemen berharap dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan – belanja modalnya akan turun secara bertahap dan mencapai 20 persen hingga 22 persen dari pendapatan pada tahun 2027 sebagai dampak jangka panjang dari merger.

“Selain itu, ini juga berpotensi menurunkan tingkat churn-nya karena dapat mulai meluncurkan FMC paling lambat pada tahun 2024. Kami mempertahankan rekomendasi kami untuk TLKM,” kata Tim Analis dalam riset harian, dikutip Selasa (4/7/2023). 

Kemudian untuk saham BBRI, RHB Sekuritas menargetkan harga di Rp6.450 per saham dengan beberapa katalis yaitu tahun pemilu yang semakin dekat, BBRI memperkirakan suku bunga deposito berjangka akan turun – mengurangi biaya dana (KK) karena likuiditas membaik secara siklis. 

“Pendapatan kuartal I/2023 melebihi ekspektasi, meningkat 26,9 persen YoY (28,1 persen QoQ) karena NIM yang lebih tinggi, biaya operasional yang lebih rendah, dan CoC yang lebih rendah,” jelas mereka. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Indeks BUMN20 terpantau ditutup melemah ke posisi 400,29 atau turun 0,27 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (4/7/2023). 

Data per Mei 2023 menunjukkan indeks BUMN20 turun 1,5 persen ke posisi 369,80. Posisi tersebut tertekan saham-saham PGAS, PTBA, SMGR hingga TINS.  

Kemudian dilihat dari kapitalisasi pasarnya per 4 Juli 2023, saham-saham indeks BUMN20 memiliki total kapitalisasi pasar sebesar Rp2.277,69 triliun. Kapitalisasi paling besar disumbang oleh BBRI yang tercatat sebesar Rp826 triliun, disusul oleh BMRI sebesar Rp499,33 triliun dan TLKM sebesar Rp396,25 triliun. 

Sementara itu yang menyumbang nilai kapitalisasi terkecil yaitu PT Elnusa (Persero) Tbk. (ELSA) sebesar Rp2,50 triliun dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) yang hanya tercatat sebesar Rp3,82 triliun. 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementerian BUMN menargetkan pertumbuhan 10 persen untuk kapitalisasi pasar itu sepanjang 2023. 

Kapitalisasi pasar emiten indeks BUMN20 per 4 Juli 2023

No.

Nama Emiten

Kapitalisasi pasar

1

ADHI

Rp3,77 triliun

2

AGRO

Rp9,95 triliun

3

ANTM

Rp47,34 triliun

4

BBNI

Rp169,70 triliun

5

BBRI

Rp826 triliun

6

BBTN

Rp18,46 triliun

7

BJBR

Rp12,47 triliun

8

BMRI

Rp490 triliun

9

BRIS

Rp82,57 triliun

10

ELSA

Rp2,50 triliun

11

JSMR

Rp27,80 triliun

12

MTEL

Rp57,22 triliun

13

PGAS

Rp32,48 triliun

14

PTBA

Rp31,45 triliun

15

PTPP

Rp3,63 triliun

16

SMGR

Rp41,02 triliun

17

TINS

Rp6,78 triliun

18

TLKM

Rp393,28 triliun

19

WIKA

Rp4,43 triliun

20

WSKT

Rp5,82 triliun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper