Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor properti yang tergabung dalam IDXPROP mengalami menguat tipis 2,22 persen sepanjang semester I/2023. Saham FMII, MTSM, ASPI, dan HOMI menjadi saham dengan peningkatan paling meroket.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan IDXPROP menguat hingga 2,22 persen sepanjang semester I/2023. Adapun, IDXPROP ditutup menguat 0,12 persen atau naik 0,88 poin ke level 727,05 pada perdagangan Selasa (27/6/2023).
Berdasarkan data Bloomberg Terminal saham FMII muncul sebagai saham yang paling moncer sepanjang paruh pertama 2023. FMII terpantau menguat 355,08 persen ke level Rp1.165 pada semester I/2023. Selain itu, FMII juga menopang IDXPROP hingga 25,16 persen.
Beberapa saham lainnya yang mengalami peningkatan saham lebih dari 100 persen adalah PT Metro Realty Tbk. (MTSM) yang naik 187,9 persen ke leevl Rp452 sepanjang semester I/2023.
Disusul oleh PT Andalan Sakti Primaindo Tbk. (ASPI) yang menguat 165,17 persen ke level Rp236. Lalu, PT Grand House Mulia Tbk. (HOMI) menguat 130,77 persen ke level Rp780. Serta, PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP) yang naik 112,24 persen ke level Rp610.
Sebagai informasi, BEI sempat melakukan perdagangan saham atau suspensi saham FMII pada 24 Februari 2023. Suspensi dilakukan setelah terjadi peningkatan saham signifikan dalam waktu dekat.
Baca Juga
Pada rentang 20-24 Februari 2023, saham FMII sudah melonjak 74,16 persen, dan sebulan naik 133,08 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1,69 triliun dengan valuasi PER 2,61 kali.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII), dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham FMII pada perdagangan tanggal 24 Februari 2023," demikian tertulis dalam pengumuman Bursa.
Suspensi saham FMII tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar.
Mengenai hal tersebut Direktur FMII Yongki Tedja mengatakan perseroan tidak mengetahui adanya pergerakan saham tersebut. Dia menyebut pergerakan saham adalah murni karena mekanisme pasar.
“Perseroan memberikan klarifikasi bahwa terjadinya kenaikan harga saham dengan kode FMII tersebut adalah murni karena mekanisme pasar dan perseroan tidak mengetahui adanya pergerakan harga saham tersebut,” tutur Yongki dalam paparan publik insidentil, Kamis (2/3/2023).
Lebih lanjut, dia menyebut pihak BEI telah membuka kembali suspensi saham FMII pada perdagangan 27 Februari 2023. Dengan demikian, suspensi hanya terjadi pada 24 Februari 2023.
Dia juga menyebut tidak ada mitigasi apapun yang dilakukan oleh FMII dalam upaya membuka suspensi tersebut. Manajemen hanya memberikan penjelasan kepada pihak BEI sebagai upaya membuka suspensi.
“Tidak ada mitigasi yang dilakukan pada waktu itu. [FMII] hanya memberikan penjelasan kepada pihak bursa,” katanya.