Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teladan Prima (TLDN) Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Efek El Nino

Teladan Prima Agro (TLDN) telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak dari El Nino.
Potongan gambar situs PT Teladan Prima Agro Tbk./teladanprima.com
Potongan gambar situs PT Teladan Prima Agro Tbk./teladanprima.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan sawit PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyiapkan langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman El Nino pada 2023. Fenomena iklim yang identik dengan curah hujan rendah ini acap kali memicu kebakaran lahan dan penurunan produksi sawit.

“TLDN telah mengeluarkan kebijakan antisipasi dampak dan mitigasi risiko El Nino 2023 sejak bulan Februari 2023 ke seluruh unit kebun di TLDN. Beberapa kebijakan tersebut antara lain yang utama adalah upaya pencegahan risiko kebakaran lahan dan mempersiapkan sarana prasarana unit pemadam kebakaran sebagai langkah antisipasi,” kata Head of Operations Improvement and Research Division Teladan Prima Agro Eko Dermawan dalam jawaban tertulis yang dikutip Minggu (4/6/2023).

Manajemen mengatakan risiko kebakaran lahan masih bisa datang dari luar wilayah operasional meskipun praktik berisiko telah dilarang. Oleh karena itu, melalui Teladan Green Metrics, TLDN melakukan pemantauan dari satelit untuk mendeteksi titik api sehingga jarak lokasi dengan wilayah perkebunan TLDN dapat diketahui.

Selain risiko kebakaran lahan saat musim kering El Nino, TLDN juga mengantisipasi risiko penurunan produksi. Secara kultur teknis, TLDN akan mempercepat realisasi program pemupukan anorganik dan organik 2023 sebelum El Nino terjadi.

Upaya lain adalah dengan menyimpan air di dalam lahan (water bank) sebagai cadangan kebutuhan air dengan cara membuat kantong-kantong air dan membuat saluran air yang diskontinu dalam lahan. Hal ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir water deficit terhadap tanaman yang berakibat pada penurunan produksi.

“Kami juga melakukan pemantauan berkala melalui Teladan Productivity Technology Science untuk mendeteksi dan memonitor faktor variasi yang meliputi geospasial, areal/tanah, tanaman, keseimbangan air, hingga fenomena anomali cuaca/iklim yang penting dalam keberlangsungan industri perkebunan kelapa sawit agar dapat terus berproduksi secara optimal,” lanjut manajemen.

Sebagai catatan, pendapatan TLDN ini mencapai Rp955,57 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp836,36 miliar.

Kemudian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52,18 miliar pada triwulan pertama 2023 ini. Angka ini turun 82,34 persen dari Rp295,56 miliar pada triwulan pertama 2022.

Kenaikan pendapatan TLDN tidak terlepas dari kenaikan volume penjualan CPO sebesar 26.109 ton atau setara dengan 19,4 persen menjadi 80.241 ton sepanjang kuartal I/2023, dibandingkan dengan 54.132 ton pada periode yang sama pada 2022.

Kenaikan volume jual ini berhasil mengimbangi penurunan harga jual rata-rata sebesar 19,5 persen dari Rp13.751 per kilogram menjadi Rp11.074 per kilogram.

TLDN mengelola 60.561 hektare (ha) lahan tertanam yang terdiri dari 48.608 ha lahan Inti dan 11.953 ha lahan plasma. Rata-rata umur tanaman Teladan Prima ialah 13,5 tahun dengan komposisi 95 persen tanaman prima, 4 persen tanaman muda dan sisanya tanaman belum menghasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper