Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indofarma (INAF) Siapkan Capex Rp68 Miliar dari Dana PMN

Emiten BUMN PT Indofarma Tbk. (INAF) menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp68 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN).
Emiten BUMN PT Indofarma Tbk. (INAF) menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp68 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN). /indofarma.id
Emiten BUMN PT Indofarma Tbk. (INAF) menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp68 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN). /indofarma.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN PT Indofarma Tbk. (INAF) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp68 miliar dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN). Kemudian sebanyak Rp28 miliar juga dianggarkan dari kas internal.

Direktur Indofarma Ariesta Krisnawan mengatakan sebanyak Rp24 miliar dari dana PMN Rp68 miliar akan diserap pada 2023. Sementara dari kas internal Indofarma baru menyerap Rp1,7 miliar dari Rp28 miliar.

“Mudah-mudahan di kuartal II/2023 ini udah mulai bisa merealisasikan capex itu dengan lebih baik ya dari target 2023,” ujar Aries dalam paparan publik, Rabu (31/5/2023).

Adapun untuk capex Rp28 miliar tersebut merupakan capex yang rutin dianggarkan setiap tahunnya untuk pengembangan bisnis. Beberapa diantaranya adalah untuk produk natural ekstrak hingga perawatan mesin.

Sebagai informasi, Indofarma juga sempat memperoleh PMN Rp199,86 miliar pada akhir 2021. Dana PMN rencananya akan digunakan untuk penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan ini akan melibatkan kerja sama operasi (KSO) dengan rumah sakit.

Selain itu, Indofarma juga baru saja meminta pinjaman kepada entitas induk PT Biofarma (Persero) senilai Rp157 miliar sesuai dengan rencana untuk restrukturisasi BUMN Farmasi.

Aries menjelaskan daan tersebut akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban yang sudah lama, pendanaan Indofarma, pengelolaan utilisasi aset dan produksi, serta perubahan portofolio dari model bisnis.

Adapun sebagian besar dari Rp157 miliar akan digunakan untuk kewajiban pajak dan juga kewajiban karyawan. Dia menyebut terdapat beberapa karyawan yang sudah pensiun ternyata belum mendapatkan haknya dari Indofarma.

“Adanya penyelesaian kewajiban tersebut kami berharap terhindar dari beberapa resiko. Kedua adalah kesempatan untuk mendapatkan suplai barang dimana utilitas masih kurang baik,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, ekuitas Indofarma tercatat sebesar Rp86,34 miliar. Berdasarkan hal tersebut, rasio utang terhadap modal perseroan, kurang mendukung perolehan pendanaan dalam rangka restrukturisasi. 

Oleh sebab itu, Indofarma akan mendapat shareholder loan atau pinjaman dari pemegang saham yang dalam hal ini adalah Bio Farma dalam rangka restrukturisasi. Strategi Turnaround diterapkan dalam menjaga stabilitas dan performa Indofarma.

Hal ini dilakukan dengan perbaikan struktur keuangan untuk pemenuhan permintaan produk, disiplin terhadap pengelolaan keuangan dan collection.

Selain itu, pengelolaan keuangan juga akan difokuskan pada efisiensi biaya, khususnya biaya bahan baku dan packaging, facilities & equipment, serta berupaya untuk menyelaraskan permintaan (Sales Forecast) dengan pasokan (Production).

Dana segar dari Shareholder Loan tersebut dinilai akan meningkatkan pertumbuhan dari sisi aset dan memperbaiki likuiditas perseroan jangka panjang. Diproyeksikan current ratio akan mencapai 101,29 persen dan quick ratio mencapai 50,19 persen pada tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper