Bisnis.com, JAKARTA – Unit usaha BUMN, Perumnas tengah mengebut pengerjaan apartemen transit oriented development (TOD) di beberapa wilayah Jabodetabek.
Perumnas memiliki apartemen berkonsep TOD di beberapa lokasi yakni Depok, Serpong, Tanjung Barat dan Cengkareng, Karawang, Dramaga dan Parung Panjang Bogor.
Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan Perumnas memiliki dua proyek vertikal lyang terintegrasi langsung dengan stasiun, yaitu Samesta Mahata Serpong yang terkoneksi langsung dengan stasiun Rawa Buntu dan Samesta Mahata Tanjung Barat yang terintegrasi dengan stasiun Tanjung Barat.
“Hingga saat ini sedang dalam proses pembangunan, progress fisik pembangunan Samesta Mahata Tanjung Barat sudah mencapai 80 persen dan Samesta Mahata Serpong mencapai 76 persen,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/5/2023).
Pembangunan proyek-proyek TOD ini, lanjutnya, diharapkan mampu memberikan dampak positif pada pengurangan angka backlog di Indonesia sekaligus menjadi benchmark pembangunan hunian terintegrasi transportasi di kota-kota lain.
Berdasarkan data Survei Sosio Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 jumlah backlog kepemilikan hunian di Indonesia mencapai 12,7 juta rumah.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto menilai hunian berkonsep TOD makin diminati di tengah persoalan kenaikan harga BBM & pajak kendaraan bermotor, pembatasan plat kendaraan dan rencana penerapan ERP di beberapa jalan.
“Peluang hunian TOD di DKI Jakarta menjelaskan bagaimana pengembangkan konsep TOD didorong oleh tren pembangunan sarana transportasi massal”, jelas Ferry.
Adapun Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengungkapkan pembangunan kawasan hunian TOD yang dibangun Perumnas menjadi satu terobosan hunian yang dapat menjawab tingkat pembelian hunian terintegrasi di tengah kota.
“Masalah hunian yang disinergikan dengan transportasi umum bisa menjadi solusi untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi agar kemacetan bisa dikurangi”, ujar Erick Thohir.
Erick juga menyebut pada hunian TOD ini memiliki persentase minat yang cukup tinggi, bahkan saat peresmiannya, 65 persen dari unit yang tersedia di Samesta Mahata Margonda sudah laku yang artinya menunjukkan tren positif terhadap hunian TOD.