Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil 8 Calon DK OJK, Ada Pejabat Bank Indonesia, Kemenkeu, BEI

Sejumlah nama yang lolos tahap III DK OJK periode 2023-2028 berasal dari berbagai kalangan seperti pejabat Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, hingga BEI.
Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 Mahendra Siregar (tengah), Wakil Ketua Mirza Adityaswara (ketiga kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae (ketiga kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono (kanan), Ketua Dewan Audit Sophia Issabella Watimena (kedua kiri), dan Anggota yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi di DPR RI setelah penetapan./Bisnis-Arief Hermawan P
Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027 Mahendra Siregar (tengah), Wakil Ketua Mirza Adityaswara (ketiga kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Ediana Rae (ketiga kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi (kiri), Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Ogi Prastomiyono (kanan), Ketua Dewan Audit Sophia Issabella Watimena (kedua kiri), dan Anggota yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi di DPR RI setelah penetapan./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah nama yang lolos tahap III Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2023 - 2028 berasal dari berbagai kalangan, mulai dari birokrat Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), hingga eks bankir bank BUMN. 

Panitia seleksi pemilihan calon anggota dewan komisioner OJK periode 2023-2028 telah mengumumkan 8 nama yang lolos seleksi tahap III yakni asesmen dan pemeriksaan kesehatan. 

Nama-nama calon anggota DK OJK periode 2023-2028 tersebut, yaitu Budi Santoso, Iskandar Simorangkir, Adi Budiarso, Rico Usthavia Frans, Mardianto Eddiwan Danusaputro, Agusman, Erwin Haryono , Hasan Fawzi. 

“Panitia seleksi memutuskan calon anggota DK OJK yang ditetapkan lulus seleksi tahap III dan berhak mengikuti Seleksi Tahap IV yakni afirmasi/wawancara,” tulis surat yang diterima Bisnis, Sabtu (27/5/2023).

Sejumlah nama yang lolos tahap III DK OJK periode 2023 - 2028 berasal dari berbagai kalangan, mulai dari birokrat, jajaran petahana OJK dan Bank Indonesia (BI), hingga eks bankir bank pelat merah. 

Berikut ini profil dan prestasi 8 nama calon Dewan Komisioner OJK 2023-2028 

1. Budi Santoso

Budi Santoso merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2000. Dia saat ini menjabat sebagai salah satu Direktur PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia (PWC), satu perusahaan audit terbesar di dunia.

Budi sebelumnya pernah berkarir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai penyidik, Kepala Sekretariat Pencegahan, hingga Ketua Komisi. Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur ini juga sempat bekerja sebagai Senior Director di Kroll Singapura, Senior Manager di tim Fraud Investigation and Disputes di EY Indonesia, Direktur Pelatihan Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) Indonesia Chapter dan Board Member ACFE Singapore Chapter.

2. Iskandar Simorangkir

Iskandar Simorangkir lahir di Binjai, 4 Januari 1963. Dia menempuh pendidikan Sarjana pada jurusan Manajemen di Universitas Udayana. 

Dia juga sempat mengemban pendidikan Magister pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Vanderbilt University USA dan pendidikan Doktoral pada jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia. 

Saat ini, Iskandar menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian. Sebelumnya, dia pernah menduduki posisi sebagai Kepala Perwakilan (Bank Indonesia) (2014-2017), Kepala Departemen (Bank Indonesia) (2013-2014), Kepala Biro/Grup Riset Ekonomi (Bank Indonesia) (2008-2012), dan Peneliti Madya Senior (Bank Indonesia) (2005-2008).

3. Adi Budiarso

Adi Budiarso sat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Pria kelahiran Salatiga, 1 September 1970 ini meeraih gelar Diploma IV STAN pada 1997. 

Pada 2001, dia berhasil memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California and dilanjutkan dengan gelar Doctor of Business Administration dari University of Canberra pada 2014.

Dia mengawali karir sebagai pelaksana di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan pada 1990. Sebelum bertugas di Badan Kebijakan Fiskal, pernah menjabat sebagai Kepala Central Transformation Office (CTO) pada Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan pada 2014 – 2018. 

Adi juga pernah mengemban amanat sebagai Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF-World Bank Group tahun 2018 di Bali. Lalu beliau pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilatera, Badan Kebijakan Fiskal. Pada tanggal 24 Agustus 2020, dia dilantik menjadi Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan.

4. Rico Usthavia Frans

Rico Usthavia Frans merupakan Sarjana Ekonomi pada 2002 dari Universitas Indonesia. Dia memiliki kari yang panjang di Bank Mandiri dengan posisi terakhir direktur teknologi.

Peraih gelar Master of International & Development Economics, dari Australian National University pada 2005 kini berkarir di sejumlah perusahaan teknologi keuangan sebagai komisaris. Pria kelahiran Sidikalang, 27 Februari 1978 juga memperoleh Gelar Ph.D dari University of Kansas pada 2014. 

Riko juga berkiprah sebagai Kepala Riset Ekonomi Makro dan Keuangan LPEM sejak 2015. Bidang keahliannya meliputi Ekonomi & Proyeksi Bisnis, Model Ekonomi, Ekonomi Keuangan, Ekonomi Moneter, dan Analisis Kebijakan Publik.

5. Mardianto Eddiwan Danusaputro

Mardianto E. Danusaputro merupakan Chief Executive Officer BNI Ventures. Jabatan puncak di modal ventura Bank Negara Indonesia (BBNI) ini diemban Eddi sejak pertengahan 2022 lalu.

Sebelumnya, Eddi merupakan CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura anak perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. MCI bertujuan untuk menyediakan pendanaan ekuitas untuk start-up regional, dengan fokus pada sektor fintech. 

Eddi memiliki pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di berbagai sektor, termasuk barang konsumen di Procter & Gamble, konsultasi manajemen di AT Kearney dan Booz Allen Hamilton dan jasa keuangan, termasuk Morgan Stanley, di mana sebagian besar pengalaman kerjanya adalah di Singapura. 

Selain bekerja di perusahaan besar, Eddi juga berpengalaman sebagai angel investor dan social entrepreneur. Eddi lulus dengan  gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dan juga memiliki gelar MBA dari Duke University, USA dan gelar Doktor Manajemen dari Universitas Indonesia.

6. Agusman

Agusman saat ini aktif sebagai Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia. Pria kelahiran Padang ini menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Akuntansi Universitas Andalas pada 1989. 

Dia mendapat gelar Master di bidang Economics dan Finance dari Curtin University of Technology pada 1998. Kemudian, merampungkan gelar Phd di bidang Banking & Finance dari Australian National University pada 2006.

Agusman mengawali karier di Bank Indonesia pada 1992. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan (2016-2017), Kepala Departemen Komunikasi (2017-2019), dan Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (2019).

7. Erwin Haryono

Erwin Haryono menempuh pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro pada 1990. Dia melanjutkan pendidikan di International University of Japan dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics International Development pada 1998. Erwin mengawali karier di Bank Indonesia pada 1994. Dia saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Komunikasi sejak 2020.

8. Hasan Fawzi

Hasan Dawzi saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia. Dia ditetapkan sebagai Direktur Pengembangan BEI melalui RUPS pada 29 Juni 2018. Hasan lahir di Purwakarta pada 27 April 1970.

Meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1993 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas LÍAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2008.

Dia memulai karir di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997), kemudian bergabung dengan KPEI dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997-2008). Menjadi Direktur PHEI (20082012) dan Direktur Utama KPEI selama dua periode (2012-2015 dan 2015-2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper