Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kemelut Harga Emas hingga Pemulihan Citra BSI

Berita tentang kinerja harga komoditas emas bersama sejumlah berita lainnya menjadi pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini.
Ilustrasi top 5. Sumber:Canva
Ilustrasi top 5. Sumber:Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Negosiasi alot tentang kenaikan plafon utang Amerika Serikat antara pemerintahan Biden dan Kongres AS menyebabkan harga emas tak dapat mempertahankan laju peningkatan. 

Berita tentang kinerja harga komoditas emas menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Rabu (24/5/2023):

1. Celah Laju Emas Meski Kembali Terbentur Plafon Utang AS 

Harga emas tak dapat mempertahankan laju peningkatan, malah anjlok terbentur negosiasi tentang kenaikan plafon utang Amerika Serikat antara pemerintahan Biden dan Kongres AS. Pelaku pasar juga menaruh perhatian pada kebijakan moneter Bank Sentral menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni Comex New York Exchange, tergelincir 0,22 persen ditutup pada level US$1.977 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.984,80 dan terendah di US$1.970,70.

Adapun Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghindari gagal bayar AS pada Senin (22/5/2023) sore, setelah negosiasi gagal menghasilkan kesepakatan minggu lalu.

Tetapi emas melihat sedikit permintaan safe haven selama seminggu terakhir, dengan harga jatuh tajam di bawah level US$2.000 karena serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed melihat posisi pasar untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.

A picture containing text, screenshot, font, letterDescription automatically generated

2. Sinyal Optimisme Emiten Semen BUMN di Balik Dividen Jumbo

Naiknya laba bersih emiten semen milik negara sepanjang 2022 lalu meningkatkan optimisme mereka untuk menyetor dividen yang lebih tebal kepada pemegang sahamnya. Kalangan analis pun secara umum masih tetap optimistis terhadap prospek sektor ini tahun ini.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG resmi membagikan dividen sebesar Rp1,65 triliun atau setara 70 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Jumlah dividen yang ditebar SMGR pun meningkat 61 persen dari Rp1,02 triliun untuk tahun buku 2021.

SMGR mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 15,54 persen dari Rp2,04 triliun menjadi Rp2,36 triliun sepanjang 2022.

Padahal, pendapatan SMGR turun 0,88 persen dari Rp36,7 triliun menjadi Rp36,37 triliun secara year-on-year (YoY) pada 2022. Adanya kenaikan laba bersih disebabkan oleh turunnya beberapa pos beban.

Beberapa pos beban yang menurun adalah beban penjualan turun 10,39 persen menjadi Rp2,94 triliun, beban keuangan turun 21,04 persen menjadi Rp1,42 triliun, dan beban pajak penghasilan turun 43,69 persen menjadi Rp799,75 miliar.

 

3. Menilik Skema Bagi Hasil Migas Anyar yang Lebih Ciamik

Di tengah makin menguatnya kekhawatiran banyak negara terhadap pasokan energi global, pemerintah terus berupaya menggencarkan berbagai upaya dan strategi untuk berburu investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi Tanah Air.

Terlebih, industri hulu migas nasional masih menjadi tulang punggung penerimaan negara, baik dari segi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) maupun pajak, terlebih pada saat harga minyak dalam posisi yang cukup bagus.

Sejalan dengan itu, ada target besar yang harus dicapai dalam 8 tahun ke depan, yakni produksi siap jual (lifting) minyak bumi 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030 nanti.

Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah akhirnya melakukan sejumlah perbaikan syarat dan ketentuan lelang blok migas, salah satunya membuat skema kontrak bagi hasil kontraktor menjadi lebih ciamik.

Rezim baru skema bagi hasil migas yang nantinya berkonsep new simplified gross split tersebut akan dituangkan dalam revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

 

4. Membaca Arah Kebijakan Fiskal RAPBN 2024

Pada 2024 kebijakan fiskal  akan ditempuh melalui tiga fungsi APBN, yakni stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Fungsi alokasi APBN diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi melalui peningkatan kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan kelembagaan dan regulasi, serta mendorong agar aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi melalui hilirisasi SDA.

APBN 2024 dirancang berdasarkan empat tujuan utama yakni penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi. Rancangan APBN 2024 tersebut akan disampaikan Presiden kepada DPR melalui penyampaian Nota Keuangan pada Agustus 2023.

Pengelolaan APBN 2024 akan diarahkan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah sumber daya alam (SDA), serta penguatan deregulasi dan institusi.

Pemerintah menargetkan konsolidasi fiskal dengan defisit anggaran yang lebih rendah pada 2024. Defisit Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) diperkirakan berada pada kisaran Rp496,6 triliun hingga Rp610,9 triliun atau setara dengan 2,16-2,64 persen dari PDB.

Target defisit anggaran tersebut lebih rendah dibandingkan target pada 2023 yang ditetapkan sebesar 2,84 persen dari PDB.

 

5. Jurus BSI (BRIS) Pulihkan Citra Usai Tercoreng Serangan Siber

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. melakukan berbagai cara untuk memulihkan citranya usai insiden gangguan layanan selama 4 hari berturut-turut dan kebocoran data, mulai dari perombakan jajaran manajemen hingga promo khusus untuk nasabah.

Gangguan layanan yang terjadi selama 4 hari berturut-turut pada BSI benar-benar mencoreng citra lembaga jasa keuangan syariah terbesar di Tanah Air tersebut. BSI mau tidak mau harus berjuang ekstra keras untuk memulihkan citra tersebut.

Langkah yang sudah ditempuh BSI bersama Kementerian BUMN selaku pengendali akhir yakni merombak jajaran komisaris dan direksi perseroan. BSI kedatangan komisaris utama baru, yakni mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad.

Muliaman merupakan sosok yang sangat berpengalaman di dunia keuangan. Selain mantan Ketua OJK pada periode 2012-2017, pria kelahiran Bekasi 1960 itu juga pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper