Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesian Tobacco (ITIC) Perdana Tebar Dividen sejak IPO pada 2019

PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pertama kali membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sejak IPO pada 2019.
PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pertama kali membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sejak IPO pada 2019. /indonesiantobacco.com
PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pertama kali membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sejak IPO pada 2019. /indonesiantobacco.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen olahan tembakau, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pertama kali membagikan dividen pada tahun buku 2022 kepada pemegang saham sebesar Rp4,7 miliar.

Pembagian dividen tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, (23/5/2023). Perlu diketahui, dividen ini merupakan yang pertama kalinya dibagikan sejak perseroan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (Initial Public Offering/IPO) pada 2019 lalu.

Jika dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar sebanyak 940,72 juta saham, maka dividen per saham yang akan diterima investor adalah Rp5 per saham.

"Ini adalah pembagian dividen yang pertama sejak perseroan IPO tanggal 4 Juli 2019, besaran deviden tunai Rp5 per saham atau total Rp4.703.600.000," ujar Komisaris Utama ITIC Shirley Suwantinna melalui pesan singkat pada Selasa, (23/5/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham selambat-lambatnya pada tanggal 23 Juni 2023.

Sebagai informasi, dividen tersebut berdasarkan capaian laba bersih ITIC pada 2022 sebesar Rp23,95 miliar atau naik 30,4 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan pada 2021 yang sebesar Rp18,4 miliar.

ITIC juga membukukan pendapatan sebesar Rp279 miliar atau meningkat 17,11 persen yoy dibandingkan pendapatan tahun 2021 sebesar Rp238 miliar.

Shirley mengatakan, perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp35 miliar untuk tahun 2023. Rencananya capex tersebut akan digunakan untuk peremajaan mesin tembakau dan sisanya digunakan untuk perbaikan infrastruktur pabrik.

"Sehubungan dengan capex, fokus di perseroan tahun 2023 ini adalah pendapatan dari penjualan tembakau. Memang peremajaan mesin ada kami agendakan, perbaikan infrastruktur seperti pabrik juga, serta pembelian bahan baku," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper