Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! 20 Emiten Cum Dividen Pekan Ini, dari ADRO, SRTG hingga AMRT

Sejumlah emiten siap menebar dividen pada minggu ini, dari ADRO hingga AMRT.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten menjadwalkan tanggal cum dividen tunai di minggu ini. Mulai dari emiten batu bara yang smelter aluminiumnya viral PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), emiten milik Sandiaga Uno PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) hingga emiten konglomerat Djoko Susanto PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT). 

Dividen yang dibagikan emiten-emiten ini sangat beragam mulai dari miliaran hingga triliunan. Berikut beberapa emiten yang jadwalkan cum dividen tunai pekan ini beserta besaran dividennya:

  • PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) 

Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini menjadwalkan tanggal cum dividen tunai pada Senin (22/5/2023). Pada RUPS 11 Mei lalu, ADRO memutuskan membagikan dividen tunai sebesar US$500 juta atau setara Rp7,35 triliun (kurs Rp14.700) atau Rp229,8 per saham. 

Sementara itu, ADRO telah membagikan dividen interim pada 13 Januari lalu dengan nilai yang sama. Alhasil, total dividen final ADRO sebesar US$1 miliar atau setara 40,11 persen dari laba tahun berjalan tersebut. 

Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, saham ADRO ditutup melemah 5,12 persen ke posisi Rp2.410 per saham. Maka dengan asumsi harga saham tersebut dividen yield ADRO sebesar 9,53 persen. 

  • PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA), PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) 

Tiga emiten ini menjadwalkan tanggal cum dividen pada Selasa (23/5/2023). Dalam RUPS, TBLA memutuskan membagikan dividen sebesar Rp119,21 miliar atau setara Rp20 per saham. TBLA membukukan laba bersih sebesar Rp800,69 miliar, maka dividend payout ratio sebesar 14,88 persen. Sementara saham TBLA saat ini berada di level 645, maka dividend yield sebesar 3,10 persen. 

Emiten BUDI membagikan dividen sebesar Rp8 per saham atau senilai total Rp35,99 miliar. Dividend payout ratio sebesar 40 persen dengan laba bersih sebesar Rp88,96 miliar.  Saham BUDI saat ini berada di level 216 per saham, alhasil dividend yield BUDI yaitu 3,70 persen. 

Kemudian emiten yang juga cum dividen Selasa ini yaitu SMCB. Emiten anak usaha SMGR ini menyetujui pembagian dividen sebesar Rp251,78 miliar atau setara Rp27,91 per lembar. Dividend payout ratio sebesar 30 persen dari laba bersih sebesar Rp839,27 miliar. Saat ini saham SMCB setara Rp1.355, maka dividend yield setara 2,05 persen. 

  • PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Ace Oldfields Tbk. (KUAS), PT Nusatama Berkah Tbk. (NTBK), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). 

Pada Rabu (24/5/2023), enam emiten akan cum dividen tunai. Pertama emiten teknologi ISAT yang akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,06 triliun atau setara dengan 255,7 per saham. Dividend payout ratio ISAT sebesar 43,6 persen. Sementara itu dividend yield sebesar 14,98 persen dengan harga saham saat ini Rp7.800 per saham. 

Emiten KUAS membagikan dividen sebesar Rp2,06 miliar atau setara Rp1,6 per saham. Laba bersih KUAS tahun buku 2022 sebesar Rp7,86 miliar, maka dividend payout ratio sebesar 25,20 persen, sementara dividend yield sebesar 2,96 persen. 

Selanjutnya emiten NTBK yang membagikan dividen sebesar Rp0,12 per saham atau senilai tital Rp340,04 juta. Total dividen ini setara dengan 20 persen dari laba bersih NTBK. Sementara itu saham NTBK berada di level gocap, maka dividend yield sebesar 0,24 persen. 

Kemudian emiten pertambangan PTRO yang mantap membagikan dividen senilai total US$76 juta setara Rp1,1 triliun atau setara Rp 1.142,99 per lembar. Sebesar US$20,58 juta dari total dividen berasal dari 50 persen laba bersih tahun berjalan 2022 yang mencapai US$41,16 juta.

Sementara itu, tambahan sekitar US$55,42 juta bersumber dari saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya. Saham PTRO yang berada di level Rp5.300 per lembar menjadikan dividend yield sebesar 21,56 persen.

Selanjutnya yaitu TRGU yang membagikan dividen sebesar Rp 9,97 miliar atau 20 persen dari laba bersih tahun 2022. Dividen TRGU tercatat sebesar Rp1,25 per saham. Sementara itu dividend yield tercatat sebesar 0,60 persen. 

Emiten yang selanjutnya yaitu milik Sandiaga Uno, SRTG yang akan membagikan dividen sebesar Rp75 per saham atau total Rp1 triliun. Earning per share SRTG berdasarkan laporan keuangan yaitu sebesar Rp342 maka dengan demikian dividend payout ratio SRTG mencapai 21,92 persen.  

Sementara itu, pada penutupan perdagangan sesi I Senin (15/5/2023) SRTG ditutup di posisi Rp1.715 per saham atau turun 1,44 persen. Alhasil, dividend yield tercatat sebesar 4,37 persen.  

  • PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) dan PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) 

Empat emiten akan cum dividen pada Kamis (25/5/2023). Pertama emiten BFIN yang sepakat membagikan dividen Rp902 miliar. Dividen ini termasuk dividen interim sebesar Rp28 per saham serta dividen yang akan dibayarkan setelah RUPS sebesar Rp32 per lembar. Alhasil total dividen sebesar Rp60 per saham. 

Selanjutnya dua emiten kertas Grup Sinarmas INKP dan TKIM yang sepakat membagikan masing-masing dividen sebesar Rp273,54 miliar dan 77,83 miliar. 

INKP sepakat membagikan dividen Rp50 per lembar. Maka dengan demikian dividend payout ratio sebesar 2,01 persen dan dividend yield sebesar 0,69 persen. Sementara itu TKIM sepakat membagikan dividen Rp25 per saham.

Kemudian emiten TAPG yang memberikan dividen sebesar Rp38 per saham atau Rp754,39 miliar. Dividen yang akan dibayarkan TAPG merefleksikan dividend payout ratio (DPR) sebesar 25 persen. Sementara itu, saham TAPG saat ini berada di level Rp585 per saham, maka dividend yield sebesar 6,49 persen. 

  • PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA), PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA), dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI)

Enam emiten ini kompak menjadwalkan tanggal cum dividen pada Jumat (26/5/2023). Pertama emiten milik Djoko Susanto AMRT yang sepakat membagikan dividen sebesar Rp999 miliar atau sebesar 35 persen dari laba bersih tahun buku 2022. Dividen AMRT setara Rp24,06 per saham. Maka dengan asumsi harga saham saat ini berada di level 2.900 per saham maka dividend yield sebesar 0,83 persen. 

Emiten minol DLTA juga akan membagikan dividen sebesar Rp260,21 miliar atau setara Rp325 per lembar. Dengan harga saham saat ini sebesar Rp4.040 per lembar maka dividend yield tercatat sebesar 8,04 persen.

Selanjutnya emiten EAST yang akan membagikan dividen final sebesar Rp2,35per saham atau berjumlah Rp9,71 miliar. Dengan asumsi harga saham EAST saat ini sebesar Rp113 per saham, maka dividend yield sebesar 2,07 persen. 

Kemudian emten semen INTP yang membagikan dividen sebesar Rp160 per saham atau total Rp548,97 miliar. Jumlah dividen tersebut setara 29,83 persen dari laba bersih Rp1,84 triliun pada tahun buku 2022. Saat ini, saham INTP berada di level Rp10.700, alhasil dividend yield sebesar 1,49 per saham. 

Emiten transportasi JAYA sepakat membagikan dividen sebesar Rp3 per saham atau setara Rp2,38 miliar. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 16 Juni 2023. Saham JAYA saat ini berada di level Rp116 per saham, maka dapat diasumsikan bahwa dividen yield sebesar 2,58 persen. 

Selanjutnya emiten retail MIDI akan membagikan dividen sebesar Rp119,90 miliar atau setara Rp4,16 per lembar. Nilai dividen tersebut merupakan 30 persen dari laba bersih tahun lalu Rp398,91 miliar. Melihat harga saham MIDI saat ini yang berada di level Rp358 per saham, maka dividend yield MIDI sebesar 1,16 persen. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper