Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi PT Astra International Tbk. (ASII) masih memimpin pangsa pasar penjualan mobil Indonesia pada April 2023. Pangsa pasar mobil Astra mencapai 54 persen.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil Grup Astra pada April 2023 tembus 34.717 unit. Angka tersebut didapatkan dari penjualan berbagai merek mobil Astra seperti Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, UD trucks, hingga Peugeot.
Kendati demikian, penjualan tersebut turun 25,33 persen secara year-on-year (yoy) jika dibandingkan realisasi penjualan April 2022 yang tembus 46.498 unit.
Secara rinci, pada April 2023 penjualan merek Toyota dan Lexus berkontribusi 21.818 unit, diikuti oleh Daihatsu sebanyak 10.778 unit. Selanjutnya penjualan Isuzu berkontribusi 2.026 unit, kemudian UD Trucks 76 unit, dan Peugeot 19 unit.
Secara keseluruhan sepanjang Januari hingga April 2023, penjualan mobil ASII tembus 184.722 unit. Adapun capaian tersebut turun tipis 2,02 persen yoy jika dibandingkan dengan penjualan periode sama tahun 2022 yang sebanyak 188.541 unit.
Sedangkan penjualan mobil merek non Astra lainnya seperti Mitsubishi, Honda, Suzuki, dan lain-lain secara kumulatif sebanyak 156.589 unit.
Baca Juga
Sementara itu, PT Astra International Tbk. (ASII) menjatahkan sebesar Rp15 triliun untuk melakukan investasi sepanjang tahun 2023 ini.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan ASII mencadangkan dana sekitar Rp15 triliun untuk melakukan investasi di luar dana belanja modal.
"Investasi di bidang apa saja, lini bisnis apa saja, belum bisa kami beberkan saat ini," kata Djony dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra International, Rabu (19/4/2023).
Dia melanjutkan investasi yang dilakukan ASII akan sejalan dengan strategi ekspansi bisnis ASII yang fokus terhadap 7 lini bisnis ASII. Djony menuturkan ASII akan berinvestasi di sektor baru atau lini bisnis baru yang bisa menjadi kontributor yang baik, dan bisa menjadi pendorong pertumbuhan bisnis ASII untuk jangka panjang.
Untuk 2023 ini, Djony mengatakan ASII akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp24 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka tahun 2019 sebelum pandemi, yakni Rp14,3 triliun.
"Jadi dari sini kita bisa merefleksikan bagaimana grup Astra di tengah situasi pandemi menuju endemi, dan bahkan kalau kita lihat di 2021 kami tetap mengeluarkan belanja modal dan investasi," ujar Djony.
Adapun salah satu lini usaha ASII yang akan melakukan investasi baru adalah PT United Tractors Tbk. (UNTR). Sebelumnya, Presiden Direktur UNTR Frans Kesuma menyampaikan UNTR akan terus mencari tambang-tambang mineral dan energi baru yang fokus di energi terbarukan untuk diakuisisi.
"Dari sisi modal tidak terlalu sulit, bisa menggunakan kas internal dan pinjaman. Kami mencoba mencari aset-aset yang tersedia di pasar," tuturnya.