Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL), emiten penyewaan mesin-mesin konstruksi dan alat berat, akan resmi listing perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,75 miliar saham, setara 17.500.000 lot pada hari ini, Jumat (12/5/2023).
Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment (penjatahan pasti), saham Sarana Mitra Luas mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 22,3 kali.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip Jumat (12/5/2023), total pesanan saham SMIL mencapai 39,08 miliar saham atau tepatnya 39.089.321.900 lembar saham, dari rencana 1,75 miliar saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
Sementara itu, berdasarkan pooling allotment atau penjatahan terpusat, perseroan mengalokasikan 15 persen dari total jumlah saham yang ditawarkan, yaitu sebanyak 262.500.000 lembar saham atau senilai Rp26,25 miliar, di mana terjadi kelebihan permintaan hingga 140 kali.
Adapun, Sarana Mitra Luas, emiten berkode saham SMIL tersebut telah mematok harga initial public offering (IPO) Rp100 per saham sehingga perseroan meraup dana segar Rp175 miliar.
Pada pembukaan perdagangan, Jumat (12/5/2023), saham perdana SMIL langsung terbang dan bertahan ke level auto reject atas (ARA) Rp135 (hingga pukul 10.00 WIB) atau naik 35 persen dari harga pembukaan Rp100.
Sarana Mitra Luas Terbitkan Waran Sebagai Pemanis
Seiring dengan penawaran saham baru, SMIL juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 2,45 miliar atau 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.
Waran tersebut akan dibagikan secara otomatis sebagai insentif bagi para pemegang saham baru, di mana setiap pemegang 5 lembar saham SMIL berhak memperoleh 7 waran secara cuma-cuma. Nantinya, setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
SMIL menetapkan harga pelaksanaan waran (exercise price) sebesar Rp500 per lembar yang dapat dikonversi menjadi saham dalam kurun waktu 18 bulan, yaitu pada periode 13 November 2023 hingga 9 Mei 2025.
Dengan demikian, emiten penyewaan mesin-mesin konstruksi dan alat berat tersebut mengincar dana segar dari hasil penerbitan waran sebanyak-banyaknya adalah Rp1,22 triliun.
Waran Sarana Mitra Luas dengan kode saham SMIL-W ini nantinya juga dapat diperdagangkan oleh para pemegang saham SMIL pada rentang 12 Mei 2023 hingga 6 Mei 2025 (pasar reguler dan negosiasi) atau 8 Mei 2025 (pasar tunai).
Adapun, 43,99 persen dana hasil IPO atau sekitar Rp75 miliar rencananya akan digunakan perseroan untuk pembelian 250 unit forklift dan material alat berat lainnya, lalu sekitar 14,70 persen atau Rp25,06 milia runtuk pembelian 189 unit baterai lithium dan 250 unit charger baterai lithium, kemudian sekitar 3,48 persen atau sekitar Rp5,94 miliar untuk pembelian 20 unit kendaraan operasional.
Selanjutnya, sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, namun juga tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian suku cadang, biaya bahan bakar dan kegiatan operasional lainnya.