Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Gudang Garam (GGRM) yang Sudah Cuan 60 Persen!

Saham Gudang Garam (GGRM) diprediksi masih mampu meningkat tembus Rp32.000 setelah naik 60 persen lebih sepanjang 2023.
Saham Gudang Garam (GGRM) diprediksi masih mampu meningkat tembus Rp32.000 setelah naik 60 persen lebih sepanjang 2023. /gudanggaramtbk.com
Saham Gudang Garam (GGRM) diprediksi masih mampu meningkat tembus Rp32.000 setelah naik 60 persen lebih sepanjang 2023. /gudanggaramtbk.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) diprediksi masih mampu menguat meskipun sudah naik 60 persen sepanjang 2023 di tengah membaiknya kinerja keuangan.

Pada perdagangan Senin (8/5/2023) pukul 13.51 WIB, saham GGRM naik 1,23 persen atau 350 poin menjadi Rp28.875. Kapitalisasi pasarnya Rp55,56 triliun dengan valuasi PER 7,07 kali. Sepanjang 2023, saham GGRM sudah naik 60,42 persen.

Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri memberikan rekomendasi beli untuk saham GGRM dengan target harga Rp32.000. Target harga ini naik dari sebelumnya Rp29.600 per saham.

“Kinerja kuartal pertama merefleksikan harga jual rata-rata yang lebih tinggi, tetapi volume yang lebih rendah. Kami melihat ke depannya GGRM tidak punya ruang yang luas untuk kembali menaikkan harga karena bisa berdampak ke volume jual,” kata Putu, dikutip dari risetnya.

Namun peluang peningkatan penjualan masih bisa datang dari potensi kenaikan daya beli menjelang Pemilihan Umum 2024 pada paruh kedua tahun ini. Ciptadana lantas menaikkan target laba untuk 2023 dan 2024 masing-masing sebesar 9,2 persen dan 5,1 persen sehingga menjadi Rp6,3 triliun dan Rp6,9 triliun.

Perusahaan rokok milik Susilo Wonowidjojo ini membukukan lesatan laba bersih selama kuartal I/2023, yakni mencapai 82,33 persen menjadi Rp1,96 triliun. Penurunan beban pokok penjualan dan kenaikan pendapatan memicu kenaikan tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang belum diaudit, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada kuartal I/2023 berada di atas capaian kuartal I/2022 sebesar Rp1,07 triliun.

Kenaikan dua digit pada bottom line juga lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan yang hanya sebesar 1,50 persen YoY. Gudang Garam mengantongi Rp29,73 triliun pada Januari—Maret 2023, lebih tinggi dibandingkan dengan Rp29,29 triliun pada periode yang sama di 2022.

Produk sigaret kretek mesin (SKM) masih menjadi kontributor utama dengan sumbangan sebesar Rp27,03 triliun per Maret 2023. Angka itu naik 1,20 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp26,71 triliun.

Sementara itu, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) naik 9,70 persen secara tahunan dari Rp2,04 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp2,24 triliun pada kuartal I/2023.

Di tengah kenaikan pendapatan, Gudang Garam melaporkan penurunan biaya pokok penjualan sebesar 2,47 persen YoY dari Rp26,01 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp25,37 triliun pada kuartal I/2023.

Pita cukai, PPN, dan pajak rokok sebagai kontributor beban penjualan terbesar tercatat turun 14,32 persen YoY. Alhasil, Gudang Garam hanya menyetor cukai sebesar Rp21,47 triliun selama kuartal I/2023, sementara pada periode yang sama tahun lalu menembus Rp25,06 triliun.

Sementara itu, Philip Morris International, induk usaha PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), melaporkan bahwa volume rokok yang diperdagangkan di Indonesia turun 6,5 persen year on year (YoY) menjadi 69,1 miliar batang pada kuartal I/2023, dari 73,9 miliar batang pada kuartal I/2022.

“Saat ini kami memperkirakan volume total industri tembakau global pada 2023 akan turun 1 persen sampai 2 persen. Estimasi ini tanpa memperhitungkan China dan Amerika Serikat,” tulis Philip Morris International.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper