Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabung (IHSG) berpeluang berbalik menguat pada perdagangan besok, Senin (8/5/2023), setelah melemah 0,82 persen pada Jumat (5/5/2023) ke posisi 6.787,63. Beberapa saham pun masuk dalam radar rekomendasi analis.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan IHSG secara teknikal menutup gap ke 6.760 bersamaan dengan pelemahan pada akhir pekan lalu. Pelemahan IHSG sekaligus menjadi indikasi bahwa indeks komposit berada di area oversold.
“Oleh karena itu, investor dapat mencermati peluang buy on support atau speculative buy di atas 6.730 pada Senin besok,” tulis Phintraco.
Pergerakan IHSG besok bakal ditopang oleh katalis positif yang berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I/2023. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dari perkiraan di 4,95 persen YoY.
Sesuai perkiraan, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,44 persen yoy. Kondisi ini diperkirakan berlanjut pada sisa 2023 mengingat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus bertahan di level yang cukup tinggi hingga April 2023.
Dari eksternal, peningkatan unemployment rate di Amerika Serikat pada April 2023 berpotensi menambah tekanan bagi The Fed untuk membatasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam beberapa FOMC mendatang.
“Pelaku pasar dapat mencermati peluang technical rebound pada BBNI, MDKA, INTP dan PGAS, serta potensi rebound lanjutan pada KLBF, EMTK dan SCMA,” lanjut Phintraco.
Sepanjang pekan perdagangan 2—5 Mei 2023, IHSG melemah 1,85 persen ke posisi 6.787,63 dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya di 6.915,71. Penurunan juga terlihat pada rata-rata volume transaksi harian dari 15,66 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 15,01 miliar pada 2—5 Mei 2023.
Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp18,17 triliun. Sedangkan pada Jumat (5/5), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp337,17 miliar.
----
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.