Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun ke 6.747, Saham GOTO, ITMG, BMRI Jadi Penekan

Pada akhir sesi I, IHSG melemah 0,66 persen atau 45,05 poin menjadi 6.747,71 seiring dengan kejatuhan saham big cap seperti GOTO hingga BMRI.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi I perdagangan Senin (10/4/2023) seiring dengan kejatuhan saham big cap seperti GOTO hingga BMRI.

Pada akhir sesi I, IHSG melemah 0,66 persen atau 45,05 poin menjadi 6.747,71. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.735,19-6.799,49.

Tercatat, 169 saham menguat, 343 saham melemah, dan 201 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp9.456 triliun.

Saham pendatang baru PIPA terpantau melesat 34,29 persen ke Rp141. Kemudian disusul NASI dan PUDP yang naik masing-masing 26,63 persen dan 24,59 persen.

Dari jajaran saham terlaris pagi ini, saham GOTO anjlok 6,93 persen menjadi Rp94. Selanjutnya, saham ITMG turun 0,43 persen, BMRI turun 1,93 persen, SAGE anjlok 6,99 persen, dan BOGA turun 0,41 persen.

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan menguji level support-nya hari ini. "Sehingga, IHSG diperkirakan akan uji support level 6.750-6.760 hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Senin (10/4/2023).

Sementara itu, resistance IHSG berada pada level 6.820 dengan support di 6.750.

Dari eksternal, U.S. Unemployment rate turun ke 3,5 persen di Maret 2023, dari 3,6 persen di Februari 2023. Dengan demikian, kondisi tingkat pengangguran di AS relatif kembali ke kondisi pre-pandemi.

Sentimen lainnya, sejumlah negara akan merilis data inflasi pada pekan ini di antaranya adalah AS, Tiongkok dan Jerman. Apabila realisasi inflasi dari sejumlah negara di luar ekspektasi, maka berpotensi menambah kekhawatiran akan arah kebijakan sukubuga acuan global dan potensi perlambatan ekonomi kedepannya.

Dari dalam negeri, akan dirilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Maret 2023. Sebelumnya, IKK berada di 122.4 pada Februari 2023. 

Hal tersebut menunjukkan tingkat konsumsi domestik cenderung membaik dan berada di atas level confidence yakni 100.

Selain itu, lanjutan pengumuman dividen dari emiten di BEI berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper