Bisnis.com, JAKARTA – Produsen produk susu dan yoghurt Cimory, PT Cisarua Moutain Dairy Tbk. (CMRY) berencana membagikan dividen tunai sebesar 52,37 persen dari laba bersih tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,06 triliun.
Keputusan tersebut berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Kamis (6/4/2023).
CFO PT Cisarua Mountain Dairy (CMRY) Bharat Joshi mengatakan dividen tunai akan dibagikan sebesar Rp70 per saham dengan total keseluruhan mencapai Rp555,4 miliar.
“Menyetujuan dividen tunai Rp555,4 miliar yang akan didistribusikan kepada pemilik saham (recording date) pada 26 April 2023,” katanya dalam Public Expose CMRY, Kamis (6/4/2023).
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (6/4/2023) CMRY berada di level Rp4.710 per saham. Maka jika mengasumsikan harga saham saat ini, dividen yield 1,48 persen.
Berdasarkan laporan keuangan CMRY, CMRY mengakumulasi penjualan neto sebesar Rp6,37 triliun atau naik 55,73 persen secara year on year (YoY) dibandingkan dengan 2021 Rp4,09 triliun. Pertumbuhan penjualan Cimory terlihat dari seluruh segmen produknya.
Baca Juga
Penjualan produk olahan susu tumbuh 33,31 persen YoY dari Rp2,65 triliun menjadi Rp3,53 triliun. Sementara itu produk makanan konsumsi melesat 96,87 persen YoY menjadi Rp2,84 triliun pada 2022, dibandingkan dengan Rp1,44 triliun pada 2021.
Dari sisi geografis, penjualan domestik yang berkontribusi paling besar tumbuh 55,43 persen menjadi Rp6,33 triliun, sementara penjualan ekspor tumbuh 122,05 persen menjadi Rp41,10 miliar dibandingkan dengan 2021 Rp18,50 miliar.
Sepanjang 2022, pos ini tumbuh 74,77 persen dari Rp2,12 triliun menjadi Rp3,70 triliun. Laba kotor CMRY di akhir 2022 berada di Rp2,66 triliun atau naik 35,24 persen YoY. Persentase kenaikan beban penjualan yang lebih tinggi membuat margin laba kotor Cimory turun dari 48,17 persen pada 2021 menjadi 41,83 persen pada 2022.
Kenaikan beban pokok penjualan tidak lepas dari membengkaknya penggunaan bahan baku dan kemasan sebesar 74,77 persen dari hanya Rp1,80 triliun menjadi Rp3,16 triliun.
Selain itu, CMRY juga melaporkan kenaikan pada beban penjualan dan pemasaran sebesar 44,5 persen menjadi Rp1,27 triliun. CMRY mencatat kenaikan total aset menjadi Rp,22 triliun, dari Rp5,60 triliun pada akhir 2021.
Jumlah liabilitas perseroan juga naik dari Rp906,84 miliar di akhir 2021 menjadi Rp964,91 miliar pada pengujung 2022. Sementara itu, total ekuitas perseroan berada di angka Rp5,25 triliun, dari Rp4,69 triliun pada akhir 2021.