Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai memberlakukan normalisasi jam perdagangan seperti sebelum pandemi, mulai hari ini yang disebut akan berdampak positif pada pasar termasuk nilai transaksi harian.
Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan jam perdagangan yang kembali normal menjadi katalis positif bagi psikologi pasar karena kembalinya jadwal perdagangan ke jadwal prapandemi menunjukkan kepercayaan diri regulator terhadap kondisi pasar modal Indonesia.
“Normalisasi tersebut membuat jam perdagangan lebih panjang. Dengan demikian, nilai transaksi berpotensi kembali meningkat,” katanya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (1/4/2023).
Selain sentimen tersebut, IHSG memiliki katalis positif lainnya dari eksternal. Salah satunya penurunan core Personal Consumption Expenditures index ke 4,6 persen secara tahunan pada Februari 2023 dari 4,7 persen secara tahunan pada Januari 2023.
Data ini memperkuat kecenderungan penurunan inflasi di AS. Tentunya kondisi ini dapat mempengaruhi pandangan The Fed terhadap arah kebijakan dimana di dalam negeri juga berpotensi terjadi perubahan regulasi sektor perbankan yang berpotensi berdampak pada ekonomi AS.
Meski demikian, Valdy menjelaskan IHSG akan cenderung bergerak melemah secara teknikal dalam beberapa waktu ke depan. Pola MACD mulai membentuk penyempitan positive slope.
Baca Juga
Terlepas dari faktor teknikal, kata Valdy, sentimen sebetulnya cukup positif bagi Indonesia. World Bank menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 kawasan East Asia and Pacific ke 5,1 persen dari 4,6 persen pada proyeksi Oktober 2022.
Terpisah, Direktur Indovesta Utama Mandiri Rivan Kurniawan juga mengungkapkan normalisasi jam perdagangan akan meningkatkan volume perdagangan harian bursa.
“Jam perdagangan yang lebih panjang, mudah-mudahan bisa di Rp14 triliun hingga Rp15 triliun lagi,” jelasnya, Minggu (2/4/2023).
Selain itu, kata Rivan, pelaku pasar juga akan memperhatikan laju inflasi baik global maupun domestik, mengingat The Fed masih menaikkan suku bunga belum lama ini. Selain itu, kekhawatiran mengenai kolapsnya sejumlah bank di AS sudah mulai memudar, terlihat dari laju indeks global bergerak naik.
“Mudah-mudahanan ini juga jadi sentimen positif bagi IHSG,” jelasnya.
Berdasarkan data RTI Business, pada perdagangan sesi I pukul 10.00 WIB, IHSG bergerak positif ke level 6.821,12 atau naik 0,28 persen. Selama perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.818,27 hingga 6.849,35.
Volume perdagangan tercatat sebesar 7,83 miliar dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp9.529,87 triliun.