9 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Harus Dihindari Investor

Beragam kemudahan dan keunggulan dari reksa dana telah banyak tersedia di berbagai platform online dengan nilai minimal investasi yang sangat terjangkau.
Foto: Ilustrasi menabung/Istimewa
Foto: Ilustrasi menabung/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Reksa dana tak bisa dipungkiri lagi termasuk sebagai salah satu instrumen investasi primadona banyak investor, khususnya yang masih pemula. Pasalnya, selain beragam kemudahan dan keunggulan yang ditawarkannya, reksa dana juga telah banyak tersedia di berbagai platform online dengan nilai minimal investasi yang sangat terjangkau.

Meski begitu, investasi reksa dana perlu dijalani dengan berbagai pertimbangan agar terhindar dari risiko salah langkah mengambil keputusan investasi. Lalu, apa saja kesalahan investasi reksa dana yang harus dihindari investor agar mampu meraih cuan yang maksimal? Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah 9 kesalahan investasi reksa dana yang diantisipasi dan disiasati para investornya.

1. Tak Memiliki Tujuan Investasi

Setiap orang yang berinvestasi sebaiknya memiliki tujuan finansial yang ingin diraih, apakah itu jangka pendek, jangka menengah, ataupun jangka panjang. Hal ini penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan jenis produk reksa dana apa yang ideal untuk dipilih.

Sebagai contoh, untuk tujuan jangka pendek, produk dengan fluktuasi stabil lebih pas dijadikan pilihan. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, produk berisiko tinggi seperti reksa dana saham cocok dipilih karena mampu memberi peluang keuntungan lebih menjanjikan.

2. Tak Melakukan Riset Produk


Setiap produk reksa dana pasti mempunyai keunggulan dan kekurangannya tersendiri yang harus disesuaikan dengan kebutuhan investor. Karenanya, sebelum terjun ke dunia investasi dan menanam modal, pastikan dulu untuk mempelajari produk reksa dananya terlebih dulu, seperti, peluang imbal hasil, modal minimal investasi, ukuran aset, dan sebagainya.

3. Panik Menghadapi Fluktuasi Nilai

Yang namanya berinvestasi, pasti ada risiko kerugian yang tak bisa dipisahkan dengan peluang keuntungannya. Misalnya, produk reksa dana saham yang mempunyai potensi imbal hasil besar juga sudah pasti memiliki risiko kerugian yang lebih tinggi. Hanya saja, beberapa investor kerap kali langsung berkeringat dingin saat melihat nilai portofolio investasinya merosot.

Untuk menyiasatinya, Anda harus memahami bahwa investasi reksa dana adalah mengembangkan nilai kekayaan atau aset seiring berjalannya waktu. Nah, dalam proses tersebut, terkadang ada fluktuasi yang membuat nilai investasi menurun secara jangka pendek. Percayalah asal memilih produk yang tepat, modal investasi yang telah ditanam akan meningkat di waktu mendatang.

4. Pola Pikirnya Jangka Pendek

Investasi secara umum merupakan cara untuk mengembangkan nilai kekayaan secara perlahan seiring berjalannya waktu. Karena itu, hindari memiliki pola pikir berjangka pendek ketika menjalani aktivitas tersebut. Pasalnya, hal tersebut akan membuat Anda mudah merasa panik dan khawatir melihat fluktuasi nilai investasi yang tak selalu positif setiap waktu.

5. Menunggu Momen Tepat untuk Investasi

Kesalahan lain yang membuat keuntungan investasi tak maksimal adalah menunggu momen yang tepat. Padahal, waktu terbaik untuk menanam modal adalah sedini mungkin karena aset lebih berpeluang untuk bertambah seiring berjalannya waktu. Karenanya, setop menunggu momen yang tepat untuk berinvestasi dan mulai menanam modal sedari sekarang.

6. Melewatkan Pos Dana Darurat

Investasi memang bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengembangkan kekayaan dan aset seiring waktu. Tapi, sebelum mengambil langkah finansial tersebut, pastikan dulu jika kondisi keuangan Anda telah terjaga dan kondusif. Salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan dana darurat.

Melalui dana darurat, risiko masalah keuangan mendesak yang muncul akan lebih mungkin untuk diatasi. Misalnya, dengan darurat tersebut Anda bisa tetap memenuhi kebutuhan hidup saat mendadak kehilangan penghasilan atau diharuskan untuk membayar biaya rumah sakit. Jadi, pastikan dulu dana darurat telah terkumpul dengan nominal 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan sebelum mulai berinvestasi.

7. Tak Menyesuaikan Modal Investasi dengan Peningkatan Penghasilan

Sebaiknya, buat rasio khusus terkait berapa banyak alokasi penghasilan untuk diinvestasikan. Misalnya, sisihkan 10 sampai 15 persen gaji bulanan untuk diinvestasikan. Dengan begitu, seiring bertambahnya penghasilan, dana investasi yang ditanam juga akan turut bertambah sehingga lebih cepat mencapai tujuan keuangan.

8. Abai dengan Strategi Diversifikasi

Ketika berinvestasi, menerapkan strategi diversifikasi investasi menjadi hal yang tak boleh diabaikan oleh investor. Diversifikasi sendiri merupakan strategi untuk menempatkan modal investasi di beberapa produk berbeda guna meminimalkan risiko kerugian. Jadi, saat geliat salah satu produk reksa dana melemah, modal investasi di produk lain tetap bisa menjaga nilai portofolio Anda.

9. Jarang Memantau Kinerja Reksa Dana

Kesalahan terakhir yang harus dihindari saat berinvestasi reksa dana adalah jarang memantau kinerjanya. Walaupun pengelolaannya secara umum dilakukan oleh Manajer Investasi, tapi selaku investor Anda tetap perlu mengecek kinerjanya untuk kemudian dievaluasi. Dengan begitu, jika ternyata pertumbuhannya tak sesuai ekspektasi, jangan ragu untuk beralih ke produk lain yang lebih menjanjikan.

Tak Tekor Berinvestasi Reksa Dana dengan Memahami Cara Tepat Menjalaninya

Itulah 9 kesalahan investasi reksa dana yang mungkin sering dilakukan investor dan harus dihindari. Walaupun tak membutuhkan pengetahuan khusus untuk bisa dijalani, tapi kesalahan investasi reksa dana di atas mampu membuat peluang keuntungannya merosot. Karenanya, agar tak tekor ketika berinvestasi reksa dana, pastikan untuk memahami cara tepat menjalaninya dengan menghindari kesalahan di atas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper