Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) menjadwalkan cum dividen pada besok, Senin (27/3/2023).
Cum date atau cum dividen berasal dari singkatan cumulative date, yaitu sebuah tanggal yang menentukan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari sebuah emiten. Bila pembelian saham setelah melewati jadwal cum date investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Jadwal cum date hanya berlangsung selama satu hari sehingga investor akan berupaya namanya tercatat sebagai penerima hak dividen. Terdapat kemungkinan pada tanggal cum date harga sebuah saham akan meningkat.
BBNI memutuskan membagikan 40 persen dari laba sepanjang 2022 kepada pemilik saham atau sebesar Rp7,3 triliun setara Rp392,72 per saham.
Keputusan pembagian dividen itu telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (15/3/2023). Pada tahun buku 2022, BNI mengumpulkan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan.
Capaian laba tertinggi BNI dalam sejarah ini disokong oleh pertumbuhan fee based income sebesar 14,82 persen sepanjang 2022.
Baca Juga
Kinerja saham BBNI hingga penutupan perdagangan Jumat (24/3/2023) terpantau menguat 4,34 persen ke posisi Rp9.625 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp179,49 triliun.
Sementara itu, emiten terafiliasi Boy Thohir, ESSA, berencana membagikan dividen Rp45 per saham atau total sebesar Rp 775,21 miliar.
Jumlah dividen yang dibagikan sekitar 36,3 persen dari Laba Bersih tahun buku 2022. Laba bersih ESSA tercatat mencapai US$138,84 juta atau Rp2,16 triliun sepanjang 2022. Angka ini melambung 893,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$13,96 juta.
Kinerja saham ESSA juga meningkat, pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2023) saham ESSA naik sampai ARA atau 3,19 persen ke posisi Rp970 per saham. Kapitalisasi pasar juga tercacat sebesar Rp16,71 triliun.
Berdasarkan kalender Bursa Efek Indonesia (BEI) masih ada satu emiten lagi yang dijadwalkan akan melakukan cum dividen besok yaitu PT Batavia Prosperindo International Tbk. (BPII). Namun, pada tanggal 16 Maret lalu, BPII mengumumkan pembatalan rencana pembagian dividen karena permintaan Bursa yang mengatakan pembagian dividen tidak sesuai ketentuan.
BPII berencana membagikan dividen berdasarkan laporan keuangan per Januari 2023, namun hingga pengumuman rencana pembagian dividen, BPII belum melaporkan laporan keuangan tersebut ke Bursa.
Sementara itu, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bursa No. Kep-00077/BEI/09-2021 tanggal 13 September 2021 perihal Perubahan Ketentuan Pelaksanaan Pembagian Dividen Saham, Pembagian Saham Bonus, dan Pembagian Dividen Interim, Laporan Keuangan yang dapat digunakan oleh Perusahaan Tercatat sebagai dasar untuk pembagian dividen interim adalah Laporan Keuangan Interim Kuartalan; atau Laporan Keuangan untuk periode selain angka tersebut yang telah diaudit atau ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik.
Laporan keuangan yang dimaksud harus telah dipublikasikan dengan ketentuan periode yang dicakup adalah periode setelah laporan keuangan kuartal pertama.