Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erajaya Swasembada (ERAA) Lirik Peluang Kenaikan Penjualan saat Lebaran

Momen Ramadan dan Lebaran menjadi berkah bagi emiten ritel gawai dan produk elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (4/10/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di salah satu gerai Erafone milik Erajaya di Jakarta, Selasa (4/10/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Momen Ramadan dan Lebaran menjadi berkah bagi emiten ritel gawai dan produk elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). Guyuran tunjangan hari raya (THR) bakal mengerek belanja masyarakat dan berdampak pada pemasukan ERAA yang memang menyasar segmen pasar menengah ke atas.

ERAA sendiri tak tinggal diam menangkap peluang. Mereka telah melanjutkan aksi ekspansi gerai di berbagai lini bisnis ritel mereka.

Head of Corporate Communications Erajaya Group Djunadi Satrio mengatakan masa sebelum Lebaran umumnya diwarnai dengan aksi belanja pada produk konsumtif, tak hanya smartphone, tetapi juga produk ritel secara umum.

“Pembagian THR juga membantu memberi stimulasi ekonomi dan bisnis ritel. Retailer biasanya hadir dengan penawaran spesial, dan konsumen memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan deal terbaik, untuk membeli produk terbaru untuk hadiah,” kata Djunadi kepada Bisnis.

Meski tidak memerinci berapa total gerai yang telah dibuka Erajaya menjelang Lebaran, Djunadi mengatakan ekspansi terus berlanjut, tak hanya untuk merek Erafone dan iBox, tetapi juga brand-brand lain di bawah Erajaya Group.

“Kami juga ekspansi dari vertical business lainnya seperti Erablue, Urban Republic, JD Sports, ASICS, Apotek Wellings, Paris Baguette, GrandLucky dan lainnya. Tentu saja secara paralel juga mengeksplorasi potensi dari ekspansi bisnis dari yang sudah ada,” tambah Djunadi.

Manajemen ERAA sebelumnya mengungkapkan target penambahan gerai pada 2023 mencapai 600 unit. Target ekspansi ini bertambah dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 500 toko. Ekspansi ERAA akan diarahkan ke kota lapis 2 dan lapis 3, seiring dengan diversifikasi bisnis Erajaya yang juga menyasar produk gaya hidup, makanan, dan kesehatan.

“Salah satu pertimbangan kami terus membuka toko baru adalah pendekatan customer centric yang kami anut, dan bagaimana kami memastikan customer journey pelanggan kami tetap positif dalam payung konsep omnichannel,” kata Djunadi.

Dia juga menyebutkan adanya peningkatan minat investor dan mitra lokal untuk membuka Erafone Cloud Retail Partner, konsep toko kemitraan dari ritel Erafone. Erajaya meyakini ekspansi ini akan diiringi dengan pertumbuhan kinerja meskipun dia tidak memperinci target kenaikan penjualan total pada 2023.

Pasar ponsel, kontributor utama penjualan ERAA, diperkirakan akan tumbuh tahun ini. Djunadi mengatakan fundamental ekonomi yang kuat dan kepercayaan konsumen yang baik bisa mengimbangi risiko tingkat inflasi yang masih tinggi.

“Permintaan terhadap smartphone sendiri kami yakini akan tetap terjaga. Studi Millward Brown AdReaction menemukan netizen Indonesia adalah netizen yang paling banyak menggunakan smartphone di dunia, rata-rata menggunakan smartphone 181 menit atau lebih dari 3 jam per hari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper